LIMA ROTI DUA IKAN
Mukjizat “Lima Roti dan Dua Ikan” adalah salah satu kisah yang paling dikenal dalam Perjanjian Baru. Kisah ini tercantum dalam Injil Matius 14:13-36, Markus 6:34-44, Lukas 9:10-17, dan Yohanes 6:1-14.
Latar Belakang
Pada saat Yesus dan murid-muridnya sedang berada di tempat yang terpencil setelah mendengar kabar tentang kematian Yohanes Pembaptis. Banyak orang mengikuti Yesus karena mereka telah mendengar tentang mukjizat-mukjizat yang telah Ia lakukan.
Mukjizat Terjadi
Ketika hari mulai malam, murid-murid Yesus menyarankan agar orang banyak itu dibubarkan supaya mereka bisa pergi ke desa-desa terdekat untuk membeli makanan. Namun, Yesus berkata kepada para murid-Nya untuk memberi mereka makan. Murid-murid-Nya bingung karena bagaimana mereka akan mendapatkan cukup makanan untuk banyaknya orang yang hadir di tempat itu. Kemudian datanglah Andreas, saudara Simon Petrus, kepada Yesus dengan seorang anak kecil yang memiliki lima roti dan dua ikan (Yoh. 6:8-9).
Yesus mengambil lima roti dan dua ikan tersebut, menengadah ke langit, mengucap syukur, dan memecah-mecahkannya. Dia kemudian memberikan makanan itu kepada para murid-Nya untuk dibagikan kepada orang banyak. Makanan tersebut cukup untuk memberi makan sekitar lima ribu orang pria, belum termasuk wanita dan anak-anak. Orang-orang di sekitar tempat itu dibuat semakin takjub ketika sisa roti yang dikumpulkan dari antara mereka berjumlah dua belas bakul penuh. Mukjizat ini menunjukkan kuasa dan belas kasih Yesus, serta sebagai bukti bahwa Ia adalah roti hidup yang memelihara baik tubuh maupun jiwa.
Kisah “Lima Roti dan Dua Ikan” mengandung beberapa pesan moral penting yang dapat kita renungkan:
- Iman dan rasa percaya kepada Tuhan. Mukjizat ini mengajarkan pentingnya memiliki iman kepada Tuhan. Meskipun murid-murid Yesus awalnya ragu dengan jumlah makanan yang sedikit, Yesus menunjukkan bahwa dengan iman. Hal-hal yang tampaknya mustahil bisa terjadi.
- Berbagi dan kepedulian. Tokoh anak kecil dalam kisah ini mengajarkan kepada kita untuk mau berbagi terhadap sesama, tidak peduli seberapa sedikit, karena tindakan kecil kita bisa membawa dampak besar.
- Bersyukur. Yesus mengucap syukur sebelum membagikan roti dan ikan. Ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, sekecil apapun itu.
- Kepemimpinan dan pelayanan. Yesus memimpin dengan memberi contoh pelayanan kepada orang lain. Ia menunjukkan bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang melayani dan memperhatikan kebutuhan orang lain.
- Mukjizat dalam kehidupan sehari-hari. Kisah ini mengingatkan kita bahwa mukjizat bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita, terutama ketika kita percaya kepada-Nya, ingin berbagi, dan bersyukur.