Hilarion lahir pada tahun 291 di Gaza, Palestina. Saat masih remaja, Hilarion bukan seorang yang percaya Tuhan. Ketika, ia memutuskan pergi ke Mesir untuk sekolah, disana ia belajar iman Kristiani dan diusia 15 tahun, Hilarion dibaptis. Pertobatannya itu membawanya untuk semakin akrab dengan Tuhan. Tak lama dari itu, Hilarion pergi ke padang gurun untuk bertemu dengan St. Antonius, yang pada saat itu menjadi seorang pertapa dan terkenal karena karya penyembuhannya. Hilarion ingin hidup sendiri dan lebih dalam melayani Yesus.
Dua bulan kemudian, Hilarion memilih untuk pergi dari rumah St. Antonius, karena tidak merasakan kedamaian tetapi malah keramaian orang-orang yang datang meminta pertolongan St. Antonius. Setelah menjual semua harta miliknya, Hilarion pergi ke alam bebas untuk hidup sebagai seorang pertapa.
Saat itu pula, Hilarion dihadapkan pada berbagai pencobaan. Ia merasa tidak ada doanya yang dijawab Tuhan. Akan tetapi, Hilarion tidak berhenti berdoa dan terus bermatiraga.
Selang 20 tahun kemudian, mujizat pertama Hilarion pun terjadi dan menyebar dikalangan masyarakat. Sejak itulah, semakin banyak orang yang datang ke gubugnya untuk belajar berdoa dan bermatiraga.
Diusianya ke 65 tahun, Hilarion kembali berkelana mencari kedamaian dan ketenangan. Namun, kisah mujizat-mujizatnya semakin tersebar yang mengundang orang-orang untuk mendatanginya. Mujizat-mujizatnya yang terkenal antara lain, menyembuhkan seorang wanita dari Suriah yang telah mandul selama 15 tahun, menyembuhkan 3 orang anak dari sakit parah, menyembuhkan kusir yang lumpuh dan mengusir setan.
Pada tahun 371, akhirnya Hilarion dapat merasakan sungguh-sungguh sendiri bersama Tuhan saja dan ia wafat di Siprus diusia 80 tahun.