Agatha hidup pada abad ke 3 dan tinggal di Sisilia, Italia. Ia adalah seorang gadis yang cantik dan gubernur Romawi pun tertarik kepadanya untuk dijadikan seorang istri. Tetapi, Agatha menolaknya dan berkata, “Yesus Kristus, Tuhanku, Engkau melihat hatiku dan Engkau mengetahui kerinduanku. Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu. Selamatkanlah aku dari orang jahat ini. Bantulah aku agar layak untuk menang atas kejahatan.”
Penolakan Agatha membuat gubernur Romawi marah, sehingga ia mengirim Agatha kepada seorang mucikari untuk menjadikan Agatha sebagai wanita penghibur. Disana, Agatha berserah pada lindungan Tuhan dan ia berdoa sepanjang waktu. Berkat doa dan imannya yang kuat, Agatha mampu mempertahankan kesuciannya dan terhindar dari godaan para mucikari.
Sebulan kemudian, gubernur Romawi itu kembali menemui Agatha dan bertanya mengapa Agatha merendahkan dirinya untuk menjadi pengikut Kristus. Maka, Agatha menjawab bahwa, menjadi wanita terhormat adalah dengan melayani Tuhan. Mendengar jawaban tersebut, semakin marahlah gubernur Romawi itu.
Kemudian, gubernur Romawi itu menyuruh orang untuk menyiksa dan mencambuk Agatha, serta menyuruh orang itu untuk memotong kedua payudara Agatha dan meletakkannya diatas piring. Pada malam harinya, datanglah Santo Petrus dan seorang malaikat mengunjungi Agatha dalam penjara. Lalu, secara ajaib Santo Petrus dan malaikat itu memulihkan kembali kedua payudara Agatha. Didalam penyiksaannya, Agatha berdoa, “Tuhan Allah, Penciptaku, Engkau telah melindungi aku sejak masa kecilku. Engkau telah menjauhkan aku dari cinta duniawi dan memberiku ketabahan untuk menderita. Sekarang, terimalah jiwaku.” Agatha pun meninggal dunia sebagai martir pada tahun 250 dan dinobatkan sebagai Santa pelindung penderita kanker payudara. Sudah banyak cerita mujizat kesembuhan dari kanker yang terjadi berkat doa perantaraan Santa Agatha.