Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santa Agnes dari Roma, Martir (21 Januari)

Our Patroness: St. Agnes the Martyr - Saint Agnes Catholic Church

Agnes lahir sekitar tahun 291 dan ia  hidup pada masa Gereja Perdana. Saat Agnes berusia 13 tahun, ia tumbuh sebagai gadis remaja yang cantik jelita dan berasal dari keluarga kaya raya. Banyak pemuda bangsawan Romawi yang terpikat dan bersaing untuk mempersuntingnya. Tetapi Agnes menolak mereka semua dengan halus dan mengatakan bahwa ia telah mengikatkan diri pada Yesus seorang. Seorang bangsawan Romawi bernama Procop menjadi marah dan merasa terhina dengan penolakan Agnes. Ia melaporkan Agnes kepada Gubernur dengan mengungkapkan identitasnya sebagai pengikut Kristus.

 Pada awalnya sikap Gubernur ramah kepada Agnes, dengan menjanjikan harta dan kedudukan jika Agnes bersedia untuk menyangkal imannya dan menikah dengan Procop. Agnes menolaknya dan berulang kali mengatakan bahwa ia tidak akan memiliki mempelai lain selain dari Yesus Kristus. Karena pernyataannya itu, Agnes diseret ke depan mezbah berhala dan diperintahkan untuk menyembahnya. Bukannya menyembah berhala, tapi ia mengulurkan tangannya dan membuat Tanda Salib. Melihat hal tersebut, Gubernur semakin marah dan menunjukkan kepada Agnes beberapa alat penyiksaan. Namun itu tidak membuat Agnes gentar sedikitpun dan ia tetap tabah.

Saint Agnes | Catholic saints, St agnes, Catholic

Karena Agnes tetap pada pendiriannya, Gubernur mengancam akan mengirim ke tempat pelacuran. Tetapi Agnes menjawab, “ Yesus Kristus amat pencemburu, Ia tidak akan membiarkan kemurnian para mempelainya dicemarkan seperti itu. Ia akan melindungi dan menyelamatkan mereka. Kalian dapat menodai pedang kalian dengan darahku, tetapi kalian tidak akan pernah dapat menodai kesucian tubuhku yang telah kupersembahkan kepada Kristus.” Mendengar perkataan itu, Gubernur yang sudah semakin marah itu pun, memerintahkan prajuritnya untuk membawa Agnes ke tempat pelacuran untuk disiksa dan dinodai.

Banyak orang yang datang untuk menyaksikan Agnes disiksa. Namun, mereka juga melihat pancaran sinar wajah Agnes yang kudus serta sikapnya yang tenang, penuh kepercayaan kepada Kristus yang akan melindunginya. Karena itulah, mereka merasa takut dan tidak berani mendekati Agnes. Tiba-tiba, ada seorang pemuda mendekat untuk mengganggu Agnes dan pada saat itu juga tiba-tiba ada kilat dari surga yang membuat pemuda itu menjadi buta dan jatuh ke tanah dengan tubuh gemetar. Kemudian, Agnes menyanyikan lagu puji-pujian kepada Kristus dan secara ajaib pemuda tersebut dapat melihat kembali.

Gubernur yang mengetahui hal tersebut, Agnes pun dirantai besi dan  mengalami penyiksaan. Dengan penuh kesabaran dan ketenangan, Agnes melewati siksaan itu. Tak hanya itu, Agnes juga merasakan sukacita karena ia akan segera bertemu dengan Yesus. Ia wafat sebagai martir di Roma, sekitar tahun 304-305 dalam pemerintahan Kaisar Diocletian.

La basilica di Sant'Agnese fuori le mura | Roma, Italy | Giorgio Rodano ...
Basilika Santa Agnes, Roma, Italia

     Jenazah Agnes disemayamkan di pemakaman keluarga di Via Nomentana dekat kota Roma dan selang 50 tahun kemudian, Kaisar Konstantin Agung mendirikan sebuah gereja besar di tempat itu. Tubuh Agnes disemayamkan di bawah altar gereja tersebut. Pada abad ke 7, gereja itu direnovasi dan sekarang dikenal sebagai Basilika St. Agnes.

     Selama berabad-abad, setiap setahun sekali, 2 anak domba tak bercela dipersembahkan dan diberkati di Basilika St. Agnes untuk menghormati kemartiran Agnes. Kemudian, anak domba itu dipelihara oleh para biarawati Benediktin dari Santa Cecilia di Trastevere sampai pada hari raya Kamis Putih. Lalu, mereka menggunting bulu domba-domba tersebut dan dibuatlah 12 pallium istimewa yang akan diberikan kepada Bapa Paus dan Bapa Uskup sebagai lambang anak domba yang digendong oleh Gembala Baik.

 

Leave a comment