Apolonia hidup pada abad ke 3, ia berasal dari Alexandria, Mesir. Ia hidup pada masa penganiayaan umat Kristen yang dipimpin oleh Kaisar Decius. Apolonia mempergunakan sepanjang hidupnya untuk melayani Tuhan dan dengan gagah berani, ia melayani para tahanan di dalam penjara. Apolonia berkata, “Ingatlah, bahwa pencobaanmu tidak akan berlangsung lama. Tetapi sukacita surgawi akan berlangsung selama-lamanya.” Tak butuh waktu lama, Apolonia pun ditangkap.
Ketika diadili, Apolonia dengan tegas berkata, “Saya seorang Kristen dan saya mengasihi serta melayani Tuhan yang benar.” Rakyat yang mendengar itu, semakin marah dan memaksa Apolonia menyangkal imannya. Lalu, Apolonia disiksa dengan kejam. Semua giginya dihantam dan dirontokkan. Akan tetapi, secara ajaib semua gigi Apolonia menjadi sangat kuat dan tidak ada yang rontok satu pun. Walaupun demikian, iman Apolonia tidak tergoyahkan dan tidak merasa takut ketika ia diancam akan dibakar hidup-hidup. Ia lebih memilih dibakar hidup-hidup daripada harus mengingkari imannya kepada Yesus.
Melihat iman dan keberanian Apolonia, ada banyak orang juga yang mulai bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Apolonia dan semua tahanan lainnya wafat sebagai martir dengan cara dibakar dalam api sekitar tahun 249. Apolonia dihormati sebagai Santa pelindung bagi penderita sakit gigi.