Brigitta lahir tahun 453 di Faughart, County Louth, Irlandia dan berasal dari keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Dubthac dan ibunya bernama Brocca. Brigitta mempunyai kasih yang besar kepada Yesus semenjak masih anak-anak. Ia mencari Yesus dalam diri orang-orang miskin dengan memberi mereka makanan dan pakaian.
Suatu hari Dubthac menyarankan Brigitta untuk menikah, namun Brigitta sudah bertekad untuk mempersembahkan dirinya untuk Tuhan. Ia tidak akan menikah dengan siapapun dan saat ia mengetahui para pemuda tertarik karena kecantikan wajahnya, Brigitta berdoa supaya Tuhan mengambil kecantikannya dan Tuhan pun mengabulkannya.
Brigitta yang panggilan hidup religiusnya sangat kuat, meminta izin untuk menjadi seorang biarawati, ayahnya langsung mengizinkan karena melihat anaknya sudah tidak cantik dan tidak menarik lagi. Lalu, Ia bergabung ke dalam biara dan saat ia mengkonsekrasikan hidupnya kepada Tuhan, wajah Brigitta kembali menjadi cantik. Setiap orang yang memandangnya diingatkan pada Santa Perawan Maria karena kelemah lembutannya dan baik hati. Sebagian orang menyebutnya “ Maria dari Irlandia”.
Banyak mukjizat yang dikerjakan Tuhan melalui Suster Brigitta, diantaranya menyembuhkan orang kusta dengan secangkir air berkat, menyembuhkan luka 2 orang wanita yang terjatuh saat berkuda dengan air yang telah ia doakan dalam nama Tuhan.
Mujizat yang paling terkenal adalah mukjizat yang terjadi saat ia menghadap Raja Leinster untuk meminta sebidang tanah untuk membangun sebuah biara. Ia mengatakan kepada raja, bahwa tanah tempatnya ia berdiri adalah tempat yang sempurna untuk membangun sebuah biara. Raja Leinser menertawakan dan dengan tegas menolak permintaan Suster Brigitta. Suster Brigitta langsung berdoa kepada Tuhan supaya hati sang raja dapat memenuhi permintaanya. Kemudian dengan tersenyum pada raja, ia berkata: “ Dapatkah paduka memberi saya tanah selebar yang dapat ditutupi mantel yang saya pakai ini?”
Raja langsung menyetujui permintaannya, kemudian Suster Brigitta langsung meletakkan mantelnya di tanah dan meminta empat suster yang menyertainya untuk memegang setiap sudut mantelnya serta berjalan ke arah yang berlawanan. Secara ajaib mantel itu bertambah besar ketika ditarik dan mulai menutupi tanah sampai berhektar-hektar luasnya. Raja Leinser sangat heran dan ia menyadari bahwa Suster Brigitta adalah seorang yang diberkati Tuhan. Raja jatuh ke tanah dan berlutut di depan Suster Brigitta serta berjanji akan memberikan tanah sekaligus menyediakan semua kebutuhan Suster Brigitta dan juga oleh para biarawati lainnya, termasuk uang dan persediaan makanan.
Brigitta wafat pun dengan tenang pada 1 Februari 523 di Kildare, Irlandia.