
Brigitta lahir pada tahun 1303 di Finsta Castle, Swedia. Sejak masih anak-anak, Brigitta sudah rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan sangat memperhatikan khotbah pastor, terutama ketika sedang membahas tentang sengsara dan kematian Yesus. Lambat laun, Brigitta mempunyai devosi yang sangat dalam kepada sengsara Yesus.
Ketika usianya 10 tahun, Yesus menampakkan diri kepada Brigitta dan Yesus pun berkata, “Pandanglah Aku, PuteriKu.” Brigitta yang masih kecil itu menangis melihat keadaan Yesus yang terluka dan bertanya, “Siapakah yang memperlakukan Engkau seperti ini?” Lalu, Yesus berkata lagi, “Mereka yang melecehkan Aku dan menolak kasih-Ku untuk mereka.” Sejak pertemuan itu, Brigitta selalu berusaha mencegah orang lain melukai dan menyakiti hati Yesus.
Kemudian, diusia 14 tahun, Brigitta menikah dengan seorang pemuda bernama Ulf yang masih berusia 18 tahun. Ulf juga memiliki semangat melayani Tuhan dan bersama Brigitta mereka dikaruniai 8 orang anak. Salah satu anak mereka yang menjadi orang kudus adalah Santa Katarina dari Swedia.
Brigitta dan Ulf bekerja dalam istana kerajaan Swedia. Disana Brigitta melayani sebagai penggiring Ratu Blanche. Selain itu, Brigitta selalu mengusahakan agar Raja Magnus dan Ratu Blanche bisa hidup lebih baik, meski nasehatnya tidak pernah didengarkan.

Sepanjang hidupnya, Brigitta telah memperoleh karunia penampakan Yesus yang menyampaikan pesan-pesan penting. Karena ketaatannya, Brigitta pun banyak menemui para pemimpin dan orang-orang penting dalam gereja. Dengan rendah hati, Brigitta menyampaikan pesan Yesus itu kepada mereka. Setelah Ulf meninggal dunia, Brigitta meninggalkan pakaian mewahnya dan berpenampilan seperti biarawati miskin.
Kemudian, Brigitta mendirikan sebuah kongregasi baru yang dikenal dengan nama Kongregasi Suster Sang Penebus (Kongregasi Suster Brigittine). Brigitta tetap pergi ke berbagai tempat untuk menyebarkan perbuatan baik, sambil Yesus tetap mengungkapkan banyak rahasia kepadanya. Semua anugerah itu, tidak membuat Brigitta merasa bangga ataupun menyombongkan diri.
![]()
Menjelang diakhir hidupnya, Brigitta berziarah ke Tanah Suci dimana dulu Yesus pernah hidup. Disana Brigitta pun mendapatkan banyak sekali pesan dari Yesus. Dimana Yesus pernah datangi dan apa pun yang pernah Yesus katakan, Brigitta dapat melihat serta mendengarkannya. Semua pesan tentang sengsara Yesus itu diterbitkan dalam sebuah buku setelah kematiannya.
Brigitta meninggal dunia 23 Juli 1373 di Roma. Lalu, Santa Katarina dari Swedia memindahkan makam ibunya ke Vadstena, Swedia pada tahun 1374. Brigitta pun dikanonisasi pada tahun 1391 oleh Paus Bonifasius IX.
