Elizabeth dilahirkan di kastil Sarospatak, Hungaria pada tanggal 7 Juli 1207. Ayahnya adalah seorang raja bernama Raja András II dari Hungaria dan ibunya bernama Gertrud dari Andechs-Merania. Diusia 14 tahun, Elizabeth menikah dengan Raja Louis, penguasa Thuringia. Mereka saling mengasihi satu sama lain dan dikaruniai 3 anak.
Tahun 1226, Elizabeth berusaha mengendalikan pemerintahan dengan mengirimkan bantuan yang saat itu sedang dilanda bencana banjir dan kelaparan. Ia juga menyumbangkan jubah kenegaraan beserta hiasannya untuk kaum miskin. Selain itu, dibawah Kastil Wartburg, Elizabeth juga mendirikan rumah sakit dengan 28 ranjang dan merawat mereka yang sakit disana.
Tanggal 11 September 1227, Raja Louis meninggal dunia karena terkena wabah di Otranto, Italia. Dihadapan jenazah suaminya, Elizabeth mengatakan bahwa ia tidak akan menikah lagi dan melanjutkan hidupnya sebagai seorang biarawati. Setelah suaminya meninggal dunia, Elizabeth dan ketiga anaknya diusir oleh sanak saudara suaminya. Ini dikarenakan Elizabeth selalu membagikan makanan kepada kaum miskin dan hal ini tidak disukai oleh sanak saudara Raja Louis. Meskipun diusir dari kastil, kedinginan dan hidup dalam kemiskinan, Elizabeth tidak mengeluh. Ia justru bersukacita karena bisa meneladani semangat kemiskinan Santo Fransiskus Asisi.
Suatu hari sanak saudara Elizabeth datang menolong dan pamannya mendesak Elizabeth untuk menikah lagi. Tetapi, Elizabeth menolak dan tetap pada pendiriannya, maka dari itu ia bergabung dalam Ordo Ketiga Fransiskan. Dengan sisa harta yang dimilikinya, Elizabeth mendirikan rumah sakit di Marburg untuk semua kaum miskin. Ia bahkan memancing untuk mendapatkan tambahan uang demi membeli obat-obatan.
Elizabeth meninggal dunia diusia 24 tahun pada tanggal 17 November 1231 di Marburg, Jerman. Setelah kematiannya, dilaporkan 2 mujizat kesembuhan pada Agustus 1232 dan Januari 1235. Paus segera meminta agar dilakukan penyelidikan terhadap mujizat kesembuhan tersebut. Maka, pada 27 Mei 1235, Elizabeth dikanonisasi oleh Paus Gregorius IX di kota Perugia, Italia.
Jenazah St.Elizabeth kemudian dibaringkan di sebuah altar dari emas yang masih dapat dilihat sampai sekarang di Gereja St. Elisabeth di Marburg. Pada saat Reformasi Protestan, gereja ini diambil alih oleh para pengikut Protestan sampai saat ini dan umat katolik diberikan tempat tersendiri untuk beribadah disana.