Eufrasia lahir pada tahun 380 di Konstantinopel (Istanbul, Turki) dan berasal keluarga Kristen yang taat. Ayahnya adalah kerabat kaisar, maka saat ayahnya meninggal dunia diusia Eufrasia yang masih 1 tahun, kaisar menjadi wali bagi Eufrasia dan ibunya. Lalu, diusianya yang ke 7 tahun, ibunya membawa Eufrasia ke Mesir. Disana mereka tinggal disebuah rumah besar yang dekat dengan sebuah biara wanita.
Eufrasia yang masih kecil itu pun merasa terpesona dengan kehidupan para biarawati. Hal itu, mendorongnya untuk meminta izin pada ibunya supaya ia boleh melayani Tuhan didalam biara. Tak lama kemudian, ibunya pun membawa dan mempercayakan Eufrasia kepada pemimpin biara.
Setelah ibunya meninggal dunia, kaisar mengingatkan Eufrasia akan perjanjiannya dengan kedua orangtuanya, yang menyatakan bahwa Eufrasia akan dinikahkan dengan seorang majelis yang kaya raya. Tentu saja, Eufrasia menolak permintaan tersebut dan ia pun menulis sepucuk surat kepada kaisar yang bertuliskan, “Saya ini milik Yesus dan karenanya saya tidak dapat memberikan diri saya kepada yang lain. Satu-satunya kerinduan saya adalah bahwa dunia sepenuhnya melupakan saya. Dengan penuh hormat saya mohon kepada Yang Mulia untuk mengambil alih seluruh harta warisan keluarga saya serta membagi-bagikannya kepada mereka yang miskin. Saya mohon Yang Mulia membebaskan semua budak yang ada dalam keluarga saya. Saya juga mohon agar Baginda menghapuskan semua hutang orang kepada keluarga saya.” Tulisan surat ini membuat kaisar merasa terharu saat membacakannya dihadapan semua majelis. Maka dari itu, kaisar pun mengabulkan semua permohonan Eufrasia.
Setelah itu, Eufrasia pun melanjutkan hidupnya sebagai seorang biarawati. Ia tidak pernah menyesal akan panggilannya untuk melayani Tuhan dan Eufrasia meninggal dunia pada tahun 420.