Felisitas adalah seorang wanita Kristen bangsawan dari Roma dan hidup pada abad ke 2. Setelah suaminya meninggal dunia, Felisitas memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk Tuhan dengan rajin berdoa serta menunjukkan belas kasihan kepada orang lain. Banyak orang lain juga yang menjadi percaya kepada Tuhan karena teladan hidup Felisitas.
Para imam kafir sangat marah dan menganggap Felisitas adalah musuh negara karena telah membuat dewa-dewa murka. Maka, Felisitas pun dilaporkan kepada Kaisar Antonius Pius. Felisitas dan ke-7 putranya ditangkap.
Seperti yang tertulis dalam Kitab Makabe, Perjanjian Lama, Felisitas tetap tenang menghadapi teguran dan ancaman dari Gubernur. Felisitas yang gagah berani ini dipaksa melihat ke 7 puteranya disiksa sampai mati sebagai martir. Kemudian Felisitas pun berkata,“Putera-puteraku akan hidup selama-lamanya jika mereka, seperti saya, mengutuk dewa-dewa berhala dan mati bagi Tuhan,”
Tujuh orang Martir putera – putera Felisitas yang gagah berani itu antara lain,
Berselang 4 bulan kemudian, Fesilitas akhirnya dihukum pacung. Kekuatannya yang besar dalam menjalani hukuman ini adalah besar pengharapannya serta imannya akan kehidupan kekal di surga bersama ke 7 puteranya dan juga bersama Tuhan. Felisitas wafat sebagai martir pada tahun 165 dan dimakamkan di Pekuburan San Maximus disamping Via Salaria, Roma.