Francesca Bussa de’ Leoni lahir di Roma, Italia pada tahun 1384 dari sebuah keluarga bangsawan yang kaya. Ayahnya bernama Paolo Bussa dan ibunya bernama Iacobella dei Roffredeschi. Ia dibaptis di Gereja Santa Agnes. Di usia ke 11 tahun, Fransiska memiliki keinginan untuk menjadi biarawati, namun orang tuanya menjodohkan Fransiska untuk menikah dengan Lorenzo Ponziani, seorang komandan pasukan paus di Roma dan lahir dari keluarga kaya. Meskipun ini adalah perjodohan, Fransiska dan Lorenzo saling jatuh cinta serta saling mengasihi, sehingga pernikahan mereka berjalan baik hingga 40 tahun.
Bersama adik iparnya yang bernama Vannozza, Fransiska mengunjungi orang-orang miskin serta merawat mereka yang menderita penyakit. Perbuatan yang dilakukan menginspirasi wanita-wanita kaya lainnya di kota itu untuk melakukan hal yang sama.
Suatu hari Fransiska jatuh sakit dan suaminya memanggil seorang ahli sihir. Tetapi Fransiska mengusirnya dan berkata: “Pergilah, hai hamba setan, jangan pernah menginjakkan kaki disini lagi!”. Lalu Fransiska mendapatkan mukjizat kesembuhan dan menceritakan kepada Vannozza bahwa Santo Alexis telah menampakkan diri dan menyembuhkan dirinya.
Ketika terjadi musibah banjir dan kelaparan di kota, Fransiska menggunakan sebagian lahan miliknya untuk dijadikan rumah sakit dan membagikan makanan dan pakaian kepada orang miskin.
Melalui izin dari suaminya, Fransiska mempraktikan kontinensi (continence) dan melanjutkan hidup kontemplasi. Fransiska pun dikaruniai membuat mukjizat, ekstasi dan dapat melihat sosok malaikat pelindungnya dengan jelas. Selain itu, Fransiska juga mendapatkan wahyu tentang api penyucian dan neraka serta dapat meramalkan akhir dari perpecahan yang terjadi. Fransiska juga dapat membaca rahasia hati nurani dan mengetahui setiap rencana jahat. Dengan semua karunia itulah, Fransiska dikenal sebagai seseorang yang memiliki kerendahan hati, kesabaran, ketaatan dan ketenangan.
Pada tanggal 15 Agustus 1425 pada hari raya Maria diangkat ke Surga, Fransiska mendirikan Oblat Olivetan dari Maria, sebuah persaudaraan wanita saleh di bawah otoritas para biarawan Olivetan di Biara Santa Maria Nova di Roma. Lalu, ditahun 1433, Fransiska mendirikan juga Biara Tor de’ Specchi di Roma, Italia. Pada tanggal 4 Juli 1433, kedua biara ini mendapatkan persetujuan dari Paus Eugenius IV sebagai kongregasi religius untuk para oblat. Komunitas tersebut pun dikenal dengan nama Oblat Santa Fransiska dari Roma.
Fransiska sendiri tinggal dirumahnya untuk merawat suaminya selama 7 tahun terakhir masa hidupnya akibat luka selama masa pertempuran. Ketika suaminya meninggal dunia ditahun 1436, ia pindah ke biara dan menjadi pemimpin biara. Fransiska pun meninggal dunia 9 Maret 1440 di Roma, Italia dan disemayamkan di Biara Santa Maria Nova.
Fransiska dikanonisasi oleh Paus Paulus V pada tanggal 9 Mei 1608. Pada tahun 1925 Paus Pius XI mendeklarasikan Santa Fransiska sebagai santa pelindung para pengemudi, karena diceritakan, seorang malaikat selalu menerangi jalan di depannya dengan lentera ketika Fransiska berpergian dan menjaganya agar tetap aman dari bahaya. Pada pesta peringatannya, biasanya para imam akan memberikan berkat pada mobil untuk menghormati Santa Fransiska. Disisi lain, Fransiska juga dihormati sebagai santa pelindung para janda.