Getrudis lahir 12 Januari 1256 di Jerman. Kedua orangtuanya tidak diketahui, maka kemungkinan ia adalah anak yatim piatu. Dibawah bimbingan Santa Mechtildis, Getrudis tumbuh menjadi seorang biarawati Benediktin yang riang gembira dan kudus. Selain itu, Getrudis juga cerdas dan pandai berbahasa Latin. Namun, ia sebenarnya kurang menyukai pelajaran agama dan mata pelajaran lainnya.
Tetapi diusia 26 tahun, Yesus menampakan diri dan meminta Getrudis agar hanya berpikir untuk selalu mengasihiNya serta berusaha untuk hidup kudus. Sejak itu, Getrudis semakin rajin dan antusias belajar Kitab Suci, sehingga pengetahuan agamanya pun semakin luas.
Dalam penampakanNya, Yesus menunjukkan HatiNya yang Mahakudus. Dua kali Yesus mengizinkan Getrudis untuk mengistirahatkan kepalanya di HatiNya yang Mahakudus. Getrudis berusaha hidup lebih baik lagi dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya untuk mempelai ilahinya, Yesus. Disisi lain, Getrudis juga memiliki devosi yang mendalam pada Sakramen Mahakudus dan Devosi kepada Santo Yusuf. Ia selalu senang untuk menerima Komuni kudus sesering mungkin. Karena cintanya yang besar itulah ia banyak menulis doa yang indah.
Setelah menderita sakit selama 10 tahun, Getrudis menghembuskan nafas terakhirnya pada 17 November 1302 di Biara Susteran Benediktin Santa Maria di Helfta Saxony. Kemudian, ia mendapatkan “Equipotent Canonization” oleh Paus Klemens XII pada tahun 1677.