![]()
Klara lahir pada tahun 1193 di Asisi, Italia. Ketika usianya masih 18 tahun, Klara mendengarkan khotbah Santo Fransiskus yang luar biasa. Khotbah itu telah menyentuh hatinya, sehingga ia dengan semangat berkobar, ingin meneladani semangat Santo Fransiskus. Ia juga ingin hidup miskin dan rendah hati untuk Yesus. Karena itulah, Klara pun melarikan diri dari rumahnya.
Disebuah kapel kecil, diluar kota Asisi, Klara mempersembahkan dirinya bagi Tuhan. Santo Fransiskus memotong rambut Klara dan memberikannya jubah coklat kasar untuk dikenakannya. Untuk sementara, Klara menjadi biarawati Benediktin, sambil mengumpulkan para wanita muda lainnya untuk bergabung dengannya bersama Santo Fransiskus. Akan tetapi, saat itu orangtua Klara berusaha membawa pulang kembali Klara bersama dengan mereka. Klara dengan tegas menolak ajakan orangtuanya, malah adiknya yang bernama Agnes dan masih 15 tahun, ikut bersama dengan Klara menjadi seorang biarawati. Lambat laun, semakin banyak para gadis muda yang ingin bergabung bersamanya dan mereka pun membentuk sebuah kelompok kecil yang dikenal dengan nama Ordo Santa Klara (Klaris, OSCl).

Klara dan para biarawatinya menjalani pola kehidupan asketis yang ketat. Mereka tidak menggunakan sepatu, tidak makan daging, tinggal dalam rumah yang sederhana dan hidup dalam keheningan. Mereka hampir tidak saling berbicara antara yang satu dengan yang lainnya. Walaupun begitu, para biarawati merasa senang karena bisa merasakan kehadiran Yesus dalam keheningan hidup mereka.
Suatu ketika, kota Asisi diserang oleh pasukan tentara yang beringas. Mereka telah berencana akan menyerang biara terlebih dahulu. Meski dalam keadaan sedang sakit, Klara meminta agar ia diantar ke altar. Disana, ia meletakkan Sakramen Mahakudus diatas altar. Klara berlutut dan berdoa demi keselamatan para biarawatinya, “Ya Tuhan, sudilah melindungi para biarawati yang saat ini tidak dapat aku lindungi.” Lalu, terdengarlah suatu suara dalam hatinya, kataNya, “Aku akan selalu menempatkan mereka dalam perlindungan-Ku.” Melihat Klara yang sedang berdoa dan melihat Sakramen Mahakudus, para prajurit itu menjadi ketakutan dan lari meninggalkan biara pontang-panting.
Klara pun memimpin biaranya selama 40 tahun. Disisa 29 tahun hidupnya, Klara menderita sakit. Walaupun sedang sakit, Klara tetap bersukacita melayani Tuhan dan menghibur para biarawatinya yang takut menjadi miskin. Klara pun berkata, “Kata mereka kita ini terlalu miskin, tetapi dapatkah suatu hati yang memiliki Allah yang Mahakuasa sungguh-sungguh miskin?”
Klara dari Asisi pun meninggal dunia 11 Agustus 1253 dan dikanonisasi 26 September 1255 oleh Paus Alexander IV.
“Pergilah dalam damai; engkau telah mengikuti jalan yang benar; pergilah dengan penuh keyakinan, sebab Pencipta-mu telah menguduskanmu, telah memeliharamu terus-menerus, dan telah mengasihimu dengan segala kelembutan bagaikan seorang ibu terhadap anaknya. Oh Tuhan, terberkatilah Engkau karena telah menciptakan aku.” ~ St. Klara dari Asisi ~
