Louise de Marillac lahir di Le Meux, Perancis pada tanggal 12 Agustus 1591. Ia tidak pernah bertemu dengan ibunya sejak kecil. Kemudian, ia diasuh oleh ayahnya yang bernama Louis de Marillac. Ayahnya adalah anggota keluarga de Marillac yang terkemuka dan seorang duda saat Louise lahir. Ketika Louise berusia 3 tahun, ayahnya menikah lagi dengan Antoinette Le Camus. Akan tetapi, Louise ditolak sebagai keluarga oleh ibu tirinya. Lalu, Louise dititipkan di Biara Poissy yang letaknya dekat Paris, dimana disana ia juga bertemu dengan bibinya yang adalah seorang biarawati Dominikan.
Setelah ayahnya meninggal dunia diusianya yang ke 12 tahun, ia tinggal dengan seorang perempuan tua yang taat. Dari perempuan tersebut, ia belajar keterampilan rumah tangga dan rahasia pengobatan herbal. Sekitar diusia 15 tahun, Louise terpanggil akan kehidupan membiara. Kemudian Louise pun mendaftar di Biara Kapusin, namun ia ditolak tanpa alasan yang jelas. Pembimbing rohani Louise tetap meyakinkannya bahwa Tuhan memiliki rencana lain untuk dirinya.
Kecewa dengan penolakan tersebut, Louise menjadi bingung menentukan langkah hidup selanjutnya. Lalu, saat ia berusia 22 tahun, keluarganya menyakinkan Louise bahwa menikah adalah keputusan yang tepat. Akhirnya Louise pun bersedia menikah dengan Antoine Le Gras yang adalah seorang sekretaris dari ratu Perancis pada tanggal 5 Februari 1613. Mereka dikaruniai anak laki-laki bernama Michel dan hidup harmonis serta Louise pun aktif melayani di gereja. Louise bergabung dengan Komunitas Ladies of Charity, sebuah komunitas untuk wanita kaya yang didedikasikan untuk membantu mereka yang miskin dan sakit.
Sekitar tahun 1621, suaminya mengalami sakit kritis dan hanya terbaring di tempat tidur. Di tahun-tahun berikutnya, ketika ia sedang merawat Antoine, Louise mengalami depresi dan ia hampir kehilangan imannya. Beruntungnya, Louise memiliki 2 pembimbing rohani bijaksana yaitu Santo Fransiskus de Sales dan Uskup Belley.
Tahun 1623, ketika Louise sedang berdoa, ia mendapatkan penglihatan, dimana ia melihat dirinya sedang melayani orang-orang miskin. Di penglihatan itu ia juga melihat seorang imam bernama Vincentius de Paul yang akan menjadi pembimbingnya di masa depan.
Lalu, Antoine meninggal dunia pada tahun 1625 dan Louise pun harus pindah serta memilih untuk menjalani hidup selibat. Ketika itu, Vincentius de Paul tinggal di dekat tempat tinggal Louise yang baru. Maka, selama 4 tahun Vincentius dan Louise sering bertemu dan berkomunikasi melalui surat. Vincentius de Paul membimbing Louise dalam hidup kesederhanaan, damai, dan ketenangan.
Kemudian, pada tahun 1629, Vincentius mengundang Louise untuk terlibat dalam pekerjaannya dengan Confraternity of Charity, sebuah organisasi amal untuk para wanita bangsawan yang bertujuan merawat orang-orang miskin dan anak-anak terlantar. Lalu, pada tahun 1632, Louise melakukan retret spiritual yang membantunya untuk semakin memahami panggilannya dalam melayani orang miskin dan yang membutuhkan.
Pada tanggal 29 November 1633, Louise mulai melatih wanita muda di rumahnya untuk membantu memenuhi kebutuhan orang-orang miskin. Dari permulaan sederhana ini, terbentuklah Komunitas Daughter of Charity. Komunitas ini mendapatkan persetujuan resmi di tahun 1655. Louise memimpin komunitas yang ia dirikan ini sampai akhir hayatnya.
Lalu, Louise pun jatuh sakit dan menjelang kematiannya ia menuliskan sesuatu untuk para susternya, yang berisi: “Jagalah selalu pelayanan kepada orang miskin. Di atas segalanya, hiduplah dalam persatuan dan persaudaraan, saling mengasihi satu sama lain dengan meniru persatuan dan kehidupan Tuhan kita. Berdoalah dengan sungguh-sungguh kepada Santa Perawan Maria, agar ia menjadi satu-satunya Bunda bagimu.”
Kemudian, Louise meninggal dunia pada tanggal 15 Maret 1660 di usia ke 68 tahun. Louise de Marillac dibeatifikasi pada tanggal 9 Mei 1920 oleh Paus Benediktus XV dan pada 11 Maret 1934 ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI. Pada tahun 1960 Santa Louise de Marillac dihormati sebagai santa pelindung pekerja sosial Kristen oleh Paus Yohanes XXIII.
