Lusia lahir pada tahun 283 di Syracuse, pulau Sicilia dan berasal dari keluarga bangsawan Kristen yang saleh. Ayahnya sudah meninggal saat Lusia masih kecil dan secara diam-diam Lusia mengucapkan kaul pribadi kepada Yesus. Lusia berjanji tidak akan menikah agar dirinya hanya menjadi milikNya saja.
Disisi lain, ibunya telah merencanakan pernikahan untuk Lusia. Namun, Lusia berhasil menunda pernikahannya selama 3 tahun. Untuk mengubah pikiran ibunya, Lusia mengajak ibunya berdoa di makam Santa Agatha dan secara ajaib penyakit hemoragik ibunya sembuh total. Sejak itu, ibunya pun mendukung keputusan Lusia untuk mengabdikan hidupnya hanya untuk Yesus.
Tetapi, seorang pemuda bernama Paschasius yang merupakan calon suami Lusia sangat marah dan kecewa akan pembatalan pernikahannya. Lalu, Paschasius melaporkan Lusia sebagai pengikut Kristus kepada gubernur Sicilia. Gubernur pun memerintahkan agar Lusia ditangkap, dan dibuang ke tempat pelacuran. Namun, secara ajaib tubuh Lusia tiba-tiba menjadi sangat berat, sekalipun diseret dengan seekor lembu.
Kemudian, Gubernur memerintahkan agar Lusia disiksa dan dibunuh. Lusia pun mengalami penyiksaan yang hebat, sampai kedua matanya dicongkel dan tubuhnya dimasukkan kedalam perapian. Saat tubuhnya dibakar, Lusia tidak merasa kepanasan. Maka seorang algojo pun menghunus pedangnya untuk memenggal leher Lusia sampai tewas di tahun 304. Lusia diangkat sebagai santa pelindung mata.