Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Adrian dari Canterbury, Pengaku Iman (9 Januari)

San Adrián de Canterbury - Oraciones con los Santos - Good News

Adrian lahir di Libya, Afrika Utara sekitar tahun 635.  Pada pertengahan tahun 640-an, keluarga Adrian mengungsi ke Naples, Italia sebelum invasi Arab. Di usianya yang masih muda, Adrian menjadi biarawan Benediktin. Kepala Biara Hiridanum, Pulau Nisida, Teluk Naples berkenalan dengan Kaisar Konstans II, yang kemudian memperkenalkannya kepada Paus Santo Vitalian, seorang penasehat Vitalian. 

Adrian sudah 2 kali ditawari untuk menjadi Uskup Agung Canterbury, Inggris , namun ia menolak karena merasa belum siap menerima jabatan tersebut. Jabatan tersebut akhirnya diberikan kepada Santo Theodore dari Tarsus, dan Adrian sebagai asistennya dengan tugas khusus untuk membantu gerakan monastik di wilayah tersebut. Adrian ditahan di Perancis karena dicurigai melakukan spionase untuk kaisar. Setibanya di Inggris pada tahun 669, ia menjadi kepala biara Santo Petrus yang didirikan oleh Agustinus dari Canterbury.

Adrian dan Theodore adalah misionaris yang sangat sukses di Inggris yang sebagian besar beraliran pagan. Selain itu Adrian juga berprofesi sebagai guru bahasa, matematika, puisi, astronomi, dan studi Alkitab yang hebat. Di bawah kepemimpinannya, Sekolah Canterbury menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris. Adrian berusaha menyatukan adat istiadat Inggris dengan Gereja, dan juga memajukan adat istiadat Romawi.

 Adrian meninggal pada tanggal 9 Januari 710 di Canterbury, Inggris. Ia dimakamkan di sebuah makam Gereja Santo Agustinus. Beberapa tahun kemudian, ketika rekonstruksi dilakukan, jasad Adrian ditemukan dalam keadaan utuh.

Kemudian, relikuinya dipindahkan ke biara yang baru pada 9 Januari 1091.

Leave a comment