Alfonso lahir 23 Maret 1839 di sebuah kota kecil bernama Angri, Capagnia, Italia Selatan. Orangtuanya bernama Aniello Fusco dan Josephine Schiavone yang adalah seorang petani dengan hidup dalam tradisi Katolik yang kuat. Kelahiran Alfonso juga merupakan mujizat pengabulan doa kepada Santo Alfonsus Maria de Liguori, yang didoakan oleh kedua orangtua Alfonso ketika sedang berziarah ke Basilika Santo Alfonsus Maria de Liguori di Pagani.
Alfonso tumbuh menjadi anak yang lemah lembut, rajin berdoa dan senang membantu fakir miskin. Diusia 7 tahun, Alfonso diberi kesempatan untuk menerima Komuni Pertama dan diusia 11 tahun, ia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang imam. Maka, pada 5 November 1850, Alfonso masuk Seminari Nocera dei Pagani. Setelah belajar selama 13 tahun, Alfonso ditahbiskan menjadi imam 29 Mei 1863.
Pastor Alfonso dikenal sebagai pastor yang mempunyai semangat kerasulan dan pelayanan yang luar biasa, terutama dalam memberikan sakramen tobat untuk umatnya. Ia juga memiliki gaya khotbah yang sederhana tetapi memiliki makna yang tajam. Sampai suatu ketika, ia bertemu dengan seorang postulan bernama Maddalena Caputo yang mendorong Alfonso untuk mendirikan sebuah institusi susteran dan panti asuhan anak-anak terlantar. Alfonso pun teringat kembali akan mimpinya bertemu dengan Yesus yang juga ingin agar ia mendirikan sebuah susteran untuk anak-anak terlantar. Maka dari itu, dengan bantuan Maddalena Caputo, berdirilah Susteran Santo Yohanes Pembaptis pada 25 September 1878 dan mereka lebih dikenal dengan sebutan Suster Baptistine.
Dibawah tuntunan Alfonso yang penuh kasih sayang dan kebijaksanaan, Susteran Santo Yohanes Pembaptis ini berkembang pesat. Semakin hari, semakin banyak anak-anak terlantar dan anak yatim piatu yang datang ke rumah penampungan Suster Baptistine. Selain itu, Alfonso juga dikenal sebagai seorang pastor yang memiliki rasa cinta yang besar kepada Sakramen Ekaristi, Devosi kepada Sengsara Yesus di Salib dan Bunda Maria Berdukacita. Kepada para Suster Baptistine, Alfonso berpesan, “Marilah kita menjadi orang-orang kudus, mengikuti Yesus dengan saksama. Jika kita hidup dalam kemiskinan, dalam kesucian dan dalam ketaatan, kita akan bersinar seperti bintang di langit”.
Karena jumlah anak terlantar dan anak yatim piatu terus bertambah, akhirnya Alfonso membuka beberapa panti asuhan dan biara yang tersebar sampai ke seluruh Italia. Alfonso pun jatuh sakit dan meninggal dunia pada malam hari 6 Februari 1910. Sepanjang hidupnya Alfonso, telah menjadi inspirasi dan anugerah bagi para kaum miskin serta Suster Baptistine, sehingga Susteran Baptistine telah menyebar ke 4 benua. Alfonso divenerasi 12 Februari 1976 oleh Paus Paulus VI, dibeatifikasi 7 Oktober 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II dan dikanonisasi 16 Oktober 2016 oleh Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Roma. Santo Alfonso Maria Fusco dinobatkan sebagai Santo pelindung bagi kaum miskin dan dijadikan teladan bagi para imam serta para pendidik.