Fernando lahir pada tahun 1195 di Lisbon, Portugal. Ayahnya bernama Martin dan ibunya bernama Maria Bulhom yang merupakan keluarga yang terpandang di kotanya. Fernando adalah anak yang cerdas, hati yang lurus namun keras juga. Orangtuanya ingin Fernando menjadi orang yang terkenal suatu hari. Akan tetapi, diusia 11 tahun, orangtuanya meninggal dunia. Sejak itu, Fernando pun diasuh oleh pamannya yang sangat memanjakannya.
Diusia 15 tahun, Fernando mulai merasa adanya panggilan untuk menjadi seorang imam. Walaupun keinginannya ditentang keras oleh pamannya, Fernando tetap masuk biara Agustinian di Lisbon. Berselang 2 tahun kemudian, Fernando diutus untuk belajar di Universitas Coimbra. Selama 9 tahun belajar dengan tekun disana, Fernando juga bersahabat baik dengan para biarawan Ordo Fransiskan.
Suatu hari, 5 jenazah martir dari Ordo Fransiskan datang dari Maroko dan disemayamkan di biaranya. Melihat hal tersebut, Fernando pun berkata pada dirinya sendiri, “Teman-temanku telah mati demi Tuhan. Apakah aku akan duduk-duduk terus mempelajari buku?” Setelah itu, Fernando memutuskan untuk masuk Ordo Fransiskan agar bisa berkarya di Maroko dan menjadi martir Kristus. Fernando pun diterima di Ordo Fransiskan dengan nama Antonius. Akan tetapi, setelah tiba di Maroko, Antonius jatuh sakit.
Meskipun begitu, Antonius tetap berkarya dengan berkhotbah dan mempertobatkan orang banyak serta melakukan banyak mujizat di Perancis, Sisilia dan Italia. Karyanya yang luar biasa ini, Antonius lakukan selama 9 tahun. Kemana pun Antonius berada, orang datang berbondong-bondong untuk mendengarkan khotbahnya, bahkan ikan-ikan di danau pun keluar ke permukaan untuk mendengarkan Antonius.
Suatu hari juga diceritakan, Antonius kehilangan buku Mazmur yang sangat berarti baginya, buku Mazmur yang ia gunakan untuk mencatat materi-materi untuk mengajar para novis Ordo Fransiskan. Ternyata, buku Mazmur itu dicuri oleh seorang novis baru yang sudah merasa bosan dengan kehidupan membiara. Ia pergi melarikan diri sambil membawa lari juga buku Mazmur itu. Antonius merasa sangat sedih dan ia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, agar bukunya itu bisa ditemukan dan kembali kepadanya. Tuhan pun mengabulkan doanya dengan membuat novis itu merasa tidak tenang hatinya. Maka, suatu hari novis itu pun pulang ke biaranya dan mengembalikan buku Mazmur milik Antonius.
Diceritakan juga, suatu malam ketika Antonius sedang berdoa dengan khusuk di rumah temannya yang bernama Chatenauneuf, tiba-tiba kamarnya dipenuhi sinar yang sangat terang, lebih terang dari sinar matahari. Diatas meja berdoanya, Yesus menampakan diri dalam rupa anak kecil. Chatenauneuf mengintip dari lubang kunci dan ia melihat seorang anak kecil yang elok parasnya, sedang berdiri diatas buku dan memeluk leher Antonius. Ketika Antonius membuka pintu kamarnya, Antonius berpesan kepada temannya agar merahasiakan kejadian itu selama ia masih hidup.
Antonius pun semakin semangat lagi untuk mewartakan Injil, sampai kekurangan waktu untuk makan dan istirahat. Antonius pun meninggal dunia 13 Juni 1231 diusia 36 tahun di Arcella, dekat Padua, Italia. Jenazahnya pun disemayamkan di Gereja Santa Perawan Maria, Padua dan pada tahun 1232, Antonius dikanonisasi oleh Paus Gregorius IX serta digelari Doktor Evangelis (Doktor Kitab Suci) oleh Paus Pius XII. Selain itu, Santo Antonius dari Padua juga dihormati sebagai santo pelindung barang-barang yang hilang atau yang dicuri.