Athanasius lahir sekitar ditahun 297 di Alexandria. Ia membaktikan dirinya untuk membuktikan bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Saat itu, Athanasius harus berjuang melawan ajaran sesat Arian juga. Sebelum ia menjadi imam, Athanasius telah banyak membaca buku tentang iman, sehingga ia mengetahui titik kelemahan kelompok Arian tersebut.
Lalu, Athanasius ditahbiskan menjadi Uskup Alexandria ketika usianya masih belum 30 tahun dan ia dengan setia menggembalakan umatnya selama 46 tahun. Dengan gagah berani, Athanasius melawan ajaran sesat kelompok Arian dan para kaisar Romawi yang mengingkari ke-Allahan Kristus.
Disisi lain, para kaisar Romawi tidak bisa menghentikan Athanasius untuk menulis penjelasan tentang iman yang benar dan kudus. Pengikut kelompok Arian terus menganiaya Athanasius dengan berbagai cara dan ia sudah diusir dari keuskupannya sebanyak 5 kali, salah satunya Athanasius diasingkan ke Trier pada tahun 336.
Athanasius bertemu dan ditolong oleh seorang uskup bernama Maximinus. Meski begitu, waktu pengasingan Athanasius berlangsung lama dan ia dikejar-kejar oleh para pengikut ajaran Arian yang ingin membunuhnya. Lalu, Athanasius disembunyikan di padang gurun selama 7 tahun oleh para rahib. Sampai akhirnya, para pengikut ajaran Arian mengejar Athanasius sampai ke sungai Nil dengan perahu. Tetapi, Athanasius pun berhasil selamat.
Umat Alexandria sangat mengasihi Athanasius selayaknya seperti seorang Bapa bagi mereka. Terlebih mereka juga menghargai usaha perjuangan Athanasius yang menderita bagi Yesus dan gereja. Karena itulah, umat Alexandria juga yang membantu agar Athanasius bisa hidup tenang dari kejaran para pengikut ajaran Arian. Walaupun para pengikut ajaran Arian didukung oleh para kaisar Romawi, tetapi mereka tidak berhasil menemukan keberadaan Athanasius.
Selama 7 tahun disembunyikan oleh umat Alexandria, Athanasius menulis riwayat Santo Antonius Pertapa, yang merupakan sahabat dekatnya ketika ia masih muda. Lalu, Athanasius meninggal dunia 2 Mei 373. Perjuangan Athanasius untuk menjaga kemurnian iman Kristiani akhirnya berhasil dengan gemilang saat diadakannya Konsili Konstantinopel pada tahun 381, dimana hasil dari Konsili ini menyatakan bahwa ajaran Arian adalah ajaran sesat dan terlarang. Oleh sebab itu, Athanasius menjadi salah seorang santo terbesar dan tergagah sepanjang masa dan pembela iman kristiani yang paling gigih yang pernah ada.