
Bernardinus lahir 1 Desember 1530 di Carpi, Modena, Italia. Setelah lulus belajar ilmu kedokteran dan hukum, Bernardinus diangkat sebagai walikota Fellizano, jaksa Alexandria dan sekretaris kedutaan Napoli.
Setelah istrinya yang bernama Kloside meninggal dunia, Bernardinus berkenalan dengan Ordo Serikat Yesus di Napoli. Perkenalan itu dimulai ketika ia sering mendengarkan khotbah-khotbah imam Jesuit. Khotbah-khotbah itu telah menarik perhatiannya untuk lebih memperhatikan kehidupan rohaninya. Panggilan hidupnya semakin diperkuat dengan penampakan istrinya sebanyak 3 kali dengan pesan agar ia meninggalkan kariernya. Kemudian, Bernardinus semakin yakin lagi dengan panggilannya setelah didatangi oleh Bunda Maria. Pada akhirnya, Bernardinus pun mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Ordo Serikat Yesus.
Setelah ditahbiskan menjadi imam, Bernardinus melayani di Napoli. Ia memiliki sifat yang sopan, ramah, penuh cinta dan pengertian kepada umatnya. Sifatnya inilah yang membuat Bernardinus dicintai oleh umatnya dan merasa berat hati ketika Bernardinus dipindahkan untuk melayani di Lecce, Provinsi Apulia, Italia. Di Lecce, Bernardinus mendirikan sebuah kolese Yesuit dan mengajarkan ilmu teologi serta filsafat disana.

Sama halnya ketika berada di Napoli, di Lecce pun Bernardinus dikenal sebagai pewarta iman yang tangguh, pengkhotbah yang luar biasa, pembimbing rohani dan bapa pengakuan yang disenangi oleh umatnya. Bernardinus tidak hanya terkenal karena kepemimpinannya yang penuh kesabaran, pengertian dan cinta, tetapi juga karena kesalehan hidupnya yang penuh dengan mujizat. Selain itu, Bernardinus juga akrab dengan anak-anak dan kaum muda-mudi. Ia juga senantiasa menjadi penghibur dan penolong bagi mereka yang kesulitan.
Ketika ajalnya sudah dekat, walikota Lecce beserta para pembantunya dan para pemimpin masyarakat berkumpul untuk mendoakan keselamatan jiwa Bernardinus. Walikota Lecce berkata, “Kota kita telah diberkati Allah dengan satu anugerah istimewa, yakni Pater Bernardinus Realino.” Selama 42 tahun melayani kota Lecce, Bernardinus telah melakukan banyak sekali mujizat dan karunia disepanjang hidupnya yang suci.
Sebelum Bernardinus menghembuskan nafas terakhirnya ditanggal 2 Juli 1616, Bernardinus berkata kepada para pemimpin masyarakat, “Dari surga kediamanku yang abadi, aku akan selalu melindungi kota Lecce dan seluruh umat.” Bernardinus pun dibeatifikasi 12 Januari 1896 oleh Paus Leo XIII dan dikanonisasi 12 Juni 1947 oleh Paus Pius XII.
