Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Bruno dari Cologne, Pendiri Ordo Carthusian (6 Oktober)

Saint Bruno of Cologne - by Gaspar de Crayer, 1655 - Gallery Katakombe

Bruno lahir pada tahun 1030 di Cologne, Jerman. Sejak kecil, Bruno sudah bercita-cita ingin menjadi seorang imam. Untuk mencapai cita-citanya tersebut, Bruno masuk seminari di Rheims, Perancis. Ia belajar dengan tekun, sehingga ia bisa menyelesaikan pendidikannya dengan cepat dan ia pun akhirnya ditahbiskan menjadi seorang imam. 

Lalu, diusianya yang ke 26 tahun, Bruno ditugaskan kembali ke seminari di Rheims untuk menjadi pengajar gramatika dan teologi. Bruno dikenal sebagai seorang yang pandai mengajar, jujur dan suka membantu para muridnya yang kesulitan. Bahkan, cara hidupnya sebagai seorang imam pun telah menarik perhatian banyak orang. Oleh sebab itu, Bruno diutus untuk menjadi penasehat Uskup Rheims saat berusia 45 tahun. Karena tugasnya yang baru ini, menimbulkan panggilan dalam hatinya untuk menjadi seorang pertapa. 

Setelah Uskup Rheims meninggal dunia, Santo Hugo dari Grenoble memberikan Bruno sebidang tanah di padang gurun tersembunyi yang bernama Chartreuse. Disana mereka mendirikan sebuah kapel dan gubuk-gubuk sebagai tempat tinggal mereka. Dari sinilah terbentuk Ordo Carthusian. Bruno dan para pengikutnya merasa bahagia bisa bekerja di ladang, berpuasa sambil berdoa secara tersembunyi dalam Tuhan. Dalam keheningan, mereka menemukan sukacita damai dalam Tuhan. Bruno dan para pengikutnya juga mendapatkan banyak karunia ekstase saat tenggelam dalam doa. Bruno sendiri mendapatkan karunia penglihatan Kerajaan Surga. 

A Catholic Life: Traditional Mass Propers: Solemnity of All Saints

Lalu, 6 tahun kemudian, salah satu murid Bruno yang sudah menjadi Paus yaitu Paus Urbanus II memanggil Bruno untuk pergi ke Roma dan ia ditugaskan menjadi penasehat Paus. Hal ini, membuat sedih hati Bruno karena ia sangat mencintai kehidupan sebagai pertapa. Namun, disisi lain, Bruno tetap taat pada perutusan Paus saat itu. Maka dari itu, sebelum ia berangkat ke Roma, Bruno menyerahkan Ordo Carthusian kepada salah 1 biarawannya. Bruno bertekad akan melayani Paus sebaik-baiknya.

Beberapa saat kemudian, Bruno kembali diizinkan menjalani kehidupan dalam biara di dekat kota Roma. Dengan para pengikutnya yang baru, Bruno kembali mendirikan Ordo Carthusian yang baru di Calabria, Italia. Bruno senantiasa menunjukkan sikap yang gembira dan giat bekerja. Ia tidak ingin menunjukkan kesedihan didepan para biarawannya. Bruno juga memperlihatkan kerja kerasnya sebagai ungkapan-ungkapan yang menyenangkan. 

Bruno pun meninggal dunia ditahun 1101 di biaranya yang baru tersebut. Bruno dikanonisasi pada tahun 1623 oleh Paus Urbanus VIII. Kini, karya Ordo Carthusian masih berlanjut sampai sekarang dan satu-satunya ordo dalam gereja yang tidak perlu direformasi. Para biarawan Carthusian senantiasa memelihara semangat kasih dan pengorbanan diri dari Santo Bruno.

Leave a comment