Francesco Pontillo lahir di Taranto pada tanggal 16 November 1729. Ayahnya dan ibunya bernama Cataldo Postillo dan Grazia Procaccio. Ia dibaptis dengan nama Francesco Domenico Antonio Pasquale Pontillo. Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1747, Francesco bekerja sebagai pembuat tali seperti ayahnya. Penghasilan yang didapatkan ia berikan untuk keluarganya dan juga untuk orang miskin tanpa menyisakan sedikitpun untuk dirinya sendiri.
Ibunya menikah lagi, Francesco mendaftarkan diri sebagai bruder awam pada tanggal 27 Februari 1754 di ordo Friars Minor (OFM), Naples, Italia. Francesco menjalani masa novisiat di Galatone dan ia mengganti namanya menjadi Bruder Egidio dari Bunda Allah. Pada masa akhir tahun novisiatnya, ia mengikrarkan kaul kekal pada tanggal 28 Februari 1755 di Biara Santa Maria Della Grazie di Galatone dan mengganti namanya menjadi Bruder Egidio Maria dari Santo Yusuf.
Pada tahun 1759, Bruder Egidio ditugaskan di Biara San Pasquale a Chiaia di Naples. Disana ia menjadi juru masak, lalu bekerja di pabrik wol biara dan menjadi penjaga pintu biara. Bruder Egidio dikenal sebagai penjaga pintu yang ramah, murah hati dan peduli kepada orang-orang miskin yang berkunjung ke biara, sehingga ia dipercayakan untuk mengemban tugas ini selama 50 tahun.
Selain itu, Bruder Egidio menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengumpulkan uang amal dan berkunjung ke orang-orang sakit dan menderita. Banyak orang yang datang untuk meminta saran dan doanya dalam menghadapi permasalahan hidup mereka. Setiap malam, Bruder Egidio pergi dan menangis di bawah kaki patung Bunda Maria del Pozzo. Disana ia memohon kesehatan bagi orang sakit, pemeliharaan bagi keluarga miskin, kedamaian bagi mereka yang malang, dan pertobatan bagi para penindas rakyat.
Sampai suatu ketika, Bruder Egidio mengalami sakit linu panggul dan asma yang menyesakkan. Ia menanggung semua penyakitnya dengan berserah kepada Tuhan dan merelakan dirinya kepada Bunda Maria. Bruder Egidio meninggal pada tanggal 7 Februari 1812 dan jenazahnya dimakamkan di Biara San Pasquale a Chiaia.
Egidio dibeatifikasi 5 Februari 1888 oleh Paus Leo XIII. Kemudian, Uskup Agung Orazio Mazzella menobatkannya sebagai pelindung kota Taranto, Italia pada 29 Juni 1919. Berkat adanya mujizat kesembuhan dari seorang perempuan bernama Angela Mignogna (koriokarsinoma rahim) pada tahun 1937, maka Egidio dikanonisasi 2 Juni 1996 oleh Paus Yohanes Paulus II.