Eulogius hidup pada abad ke 9 dan berasal dari Cordoba, Spanyol. Ia adalah seorang anak bangsawan dan mendapatkan pendidikan yang baik. Tidak hanya belajar dari buku pelajaran, ia juga meneladani sikap gurunya saat itu. Selain itu, Eulogius sangat menyukai membaca dan memperdalam Kitab Suci. Karena hal ini, membantu Eulogius untuk mencintai sabda Tuhan dan mewartakannya kepada orang lain. Setelah dewasa, Eulogius pun ditahbiskan menjadi imam dan pemimpin sebuah sekolah yang terkenal.
Pada masa itu, kaum muslim datang dan menyerang kaum Kristen agar murtad dan menyangkal imannya. Jika tidak, maka kaum Kristen akan dipenjara dan dibunuh. Kemudian, Eulogius beserta uskup dan umat Kristen lainnya, ditangkap oleh kaum muslim. Didalam penjara, Eulogius membaca Kitab Suci dengan suara keras untuk menguatkan iman para tawanan lainnya agar tidak menyangkal iman mereka. Lalu, Eulogius juga menulis sebuah buku yang mendorong umat Kristiani untuk berani mati daripada mengingkari iman kudus mereka.
Setelah Eulogius dibebaskan, ia semakin giat lagi menyebarkan ajaran Kristen dan menguatkan iman bagi mereka yang mau meninggalkan imannya. Melihat hal tersebut, Eulogius kembali ditangkap. Dihadapan pengadilan pemerintah penjajah muslim, Eulogius dengan gagah berani menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Kemudian, Eulogius pun dijatuhi hukuman mati dengan cara dicambuk dan dipenggal kepalanya pada 11 Maret 859.