Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Fransiskus Solano, Pengaku Iman (14 Juli)

Saint of the Day – 14 July – Saint Francisco Solano OFM (1549 – 1610 ...

Francisco Sánchez-Solano Jiménezatau atau Fransiskus Solanus lahir pada tanggal 10 Maret 1549 di Montilla, Cordoba, Spanyol. Ia berasal dari keluarga bangsawan Andalusia. Kedua orangtuanya bernama Mateo Sánchez Solano dan Ana Jiménez. Lalu, Fransiskus menjalani pendidikannya yang dibimbing oleh para Jesuit. Namun, karena ia tertarik dengan pola hidup miskin para biarawan Fransiskan, maka Fransiskus masuk sebagai novisiat di Biara Ordo Fransiskan yang bernama Biara Laurensius, sebuah biara yang terkenal akan peraturan ketat dalam menjalani kehidupan membiara.

Sebagai seorang novisiat, Fransiskus sangat tekun menjalani rutinitas biara yang keras, seperti rajin berdoa, berpuasa bicara, bertelanjang kaki, berpantang daging dan memakai pakaian yang terbuat dari bulu binatang yang kasar. Setiap biarawan yang memakai pakaian dari bulu binatang itu, akan timbul rasa tidak nyaman, sehingga pakaian ini biasanya hanya dipakai untuk melakukan silih dan pertobatan. Fransiskus selalu ingin terlihat jelek didepan orang banyak dan waktu malamnya ia habiskan untuk berdoa.

Setelah ditahbiskan menjadi imam, Fransiskus diutus untuk melayani di daerah kelahirannya. Lalu, pada tahun 1581, Fransiskus diutus untuk melayani di sebuah biara di Arruzafa sebagai pembimbing para novisiat Fransiskan. Selama 2 tahun tinggal disana, Fransiskan telah menjadi teladan dan inspirasi bagi para novisiat muda dalam hidup saleh dan kepeduliaannya terhadap orang-orang sakit. Ketika wabah penyakit menular diwilayah tersebut, lebih dari 1 bulan, Fransiskus dan salah 1 biarawan lainnya merawat serta menghibur para korban yang ditampung dalam sebuah kapela. Tak lama kemudian, Fransiskus dan temannya itu tertular juga penyakit yang sama. Namun, Fransiskus mampu bertahan hidup, sementara temannya itu meninggal dunia.

Pengorbanan yang Fransiskus lakukan, telah membuatnya dikenal sebagai seorang biarawan yang selalu dihormati dan dibicarakan banyak orang. Bahkan masyarakat disana sudah memanggilnya “Santo”. Namun, penghormatan kepadanya itu, justru mencoreng kerendahan hatinya. Fransiskus merasa terganggu dengan pujian banyak orang. Oleh karena itu, Fransiskus meminta kepada pemimpin biaranya untuk mengutusnya melayani di daerah Afrika, tetapi permintaannya itu ditolak.

Tak lama dari penemuan benua baru oleh Christopher Columbus, Raja Spanyol bernama Phillip II meminta bantuan Ordo Fransiskan untuk mewartakan Injil di benua Amerika. Lalu, pada tahun 1589, Fransiskus beserta rombongan biarawan Fransiskan diutus ke Amerika Selatan. Provinsi Tucuman (Argentina), Gran Chaco (Bolivia), dan Paraguay diberikan kepada Fransiskus untuk mewartakan Injil disana.

Walaupun mengalami kesulitan selama melayani disana, Fransiskus tetap semangat melayani, tetap ramah dan santun kepada penduduk pribumi Indian. Walaupun kesulitan bahasa, Fransiskus tetap disambut dengan penuh sukacita. Selain itu, Tuhan juga mendampingi Fransiskus dengan memberi kemampuan pada Fransiskus untuk mempelajari bahasa pribumi Indian dalam waktu singkat. Karena itulah, dimana pun Fransiskus berada, ia tetap bisa berkomunikasi serta mewartakan Injil dengan baik.

SantoSantaGereja: Juli 2013

Selain itu, Tuhan juga menganugerahkan Fransiskus kemampuan untuk meluluhkan hati orang lain. Hal ini terbukti ketika ia sedang berada di La Rioja, ada sekelompok Indian bersenjata yang ingin membunuh semua umat Kristen disana. Dengan tenang, Fransiskus menemui mereka dan berkata dengan lembut. Mendengar kata-kata Fransiskus, sekelompok Indian bersenjata itu pun mengurungkan niatnya untuk membunuh, malah mereka meminta pengajaran agama darinya serta ada sekitar 9.000 orang Indian yang bertobat dan dibaptis.

Ada beberapa kisah mujizat yang Fransiskus lakukan, yaitu ia bisa menggunakan mantolnya untuk menyebrang sungai, ia bisa menjinakkan banteng yang ingin menyerangnya menjadi seperti seorang domba dan ia dapat mengusir secara halus belalang liar yang akan menghancurkan hasil panen para pribumi Indian pada saat itu. Selain itu, ketika masa Natal, Fransiskus mengumpulkan umatnya untuk berkumpul di Goa Natal. Fransiskus mengajari umatnya bernyanyi puji-pujian bagi Kanak-Kanak Yesus, sambil memainkan biolanya. Disisi lain, Fransiskus juga  memakai kealihannya dalam musik untuk menghibur mereka yang sedang sakit. Tak jarang ketika Fransiskus sedang memainkan biolanya dibawah pohon Natal, banyak burung datang dan bernyanyi bersamanya.

San Francis Solano | Santos de Hoy

Setelah berkarya selama 12 tahun diantara penduduk suku Indian, Fransiskus diutus untuk menjadi misionaris di kota Lima, Peru. Disana walaupun sudah banyak yang mengenal Kekristenan, masih banyak umat yang berbuat kejahatan dan hal yang tidak senonoh. Kemudian, Fransiskus mengikuti cara Nabi Yunus yang menyusuri lorong di Niniwe, Fransiskus menyusuri lorong-lorong di kota itu, sambil berkhotbah tentang pengadilan Tuhan kepada para penduduk. Mereka yang mendengarkan khotbah itu merasa ketakutan dan menyerukan pertobatan mereka, serta berusaha memperbaiki diri.

Fransiskus meninggal dunia 14 Juli 1610 di Lima, Peru setelah 20 tahun berkarya tanpa kenal lelah di Amerika Selatan. Raja muda Spanyol dan orang-orang terkemuka di kota Lima membawa jenazah Fransiskus ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Tuhan pun masih memuliakan Fransiskus dengan banyaknya mujizat yang terjadi, terutama bagi anak-anak yang sakit. Lalu, Fransiskus dibeatifikasi 20 Juni 1675 oleh Paus Klemens X dan dikanonisasi 27 Desember 1726 oleh Paus Benediktus XIII.

Leave a comment