Fransiskus Possienti lahir pada tahun 1838 di Asisi, Italia. Ibunya meninggal dunia ketika ia masih berusia 4 tahun. Lalu, ayahnya mendatangkan seorang pendidik untuk mengasuhnya dan juga saudara-saudaranya. Fransiskus tumbuh menjadi anak yang tampan dan menyenangkan. Disisi lain, Fransiskus menyukai pesta pora. Karena ketampanannya, ia menjadi pusat perhatian banyak orang. Akan tetapi, didalam hatinya Fransiskus merasa hampa dan bosan. Ada suatu dorongan dalam hatinya untuk lebih mengenal Tuhan dan mengembangkan hidup rohaninya.
Suatu ketika, Fransiskus jatuh sakit dan hampir kehilangan nyawanya. Lalu, ia berdoa dan memohon kepada Bunda Maria agar menyembuhkannya. Setelah sembuh, Fransiskus berjanji akan menjadi pribadi yang lebih religius. Namun, ia mengingkari janjinya tersebut sampai 2 kali.
Sampai suatu hari, Fransiskus mengikuti prosesi perarakan lukisan Bunda Maria Berdukacita. Saat ia melihat lukisan itu, Bunda Maria seolah menatapnya dan terdengarlah suara dalam hatinya, “Dunia ini bukan lagi untukmu.” Sejak kejadian itu, Fransiskus memutuskan untuk masuk ke Biara Passionis diusia 18 tahun dan mengganti namanya menjadi Gabriel dari Bunda Dukacita. Cinta yang begitu besar ia tunjukkan kepada Ekaristi, Bunda Maria dan Bunda Dukacita. Ia menghabiskan waktunya untuk berkontemplasi merenungkan sengsara Yesus dan terus melatih dirinya dalam kerendahan hati serta ketaatan. Walaupun demikian, Gabriel tetap menujukkan sukacitanya dengan menyebarkan kegembiraan kepada orang lain disekitarnya.
Gabriel pun menghembuskan nafas terakhirnya 27 Februari 1862 diusia 22 tahun karena sakit TBC setelah 4 tahun tinggal di Biara Passionis. Kemudian, ia divenerasi 14 Mei 1905 dan dibeatifikasi 31 Mei 1908 oleh Paus Pius X serta dikanonisasi 13 Mei 1920 oleh Paus Benediktus XV. Gabriel dari Bunda Dukacita dihormati sebagai Santo pelindung bagi kaum muda-mudi.
Diceritakan 1 kisah mujizat kesembuhan yang dialami oleh Santa Gemma Galgani, yang saat itu juga sedang sakit TBC, meningitis dan lumpuh. Ketika ia sedang membaca riwayat hidup Santo Gabriel dari Bunda Dukacita, Gemma merasa tersentuh dan mulai devosi khusus kepada Santo Gabriel dari Bunda Dukacita untuk kesembuhannya. Sampai suatu malam, terdengar sayup-sayup suara seorang laki-laki sedang berdoa rosario. Saat itu juga, Gemma menyadari bahwa Santo Gabriel dari Bunda Dukacita sedang menampakkan diri kepadanya. Lalu, Santo Gabriel dari Bunda Dukacita berkata, “Apakah kamu ingin sembuh? Berdoalah kepada Hati Kudus Yesus dengan penuh iman setiap sore. Aku akan datang kepadamu hingga Novena selesai, kita akan berdoa bersama kepada Hati-Nya yang Terkudus.” Pada hari Jumat Pertama dibulan Maret, dihari dimana doa novena itu selesai, Gemma Galgani mengalami mujizat kesembuhan. Ia pun bisa bangkit berdiri dan semua orang bergembira melihat kesembuhannya yang ajaib.
