Ireneus adalah uskup ibukota Pannonia pada masa pemerintahan Diokletianus. Ireneus menolak untuk mempersembahkan kurban penyembahan berhala, bahkan atas perintah dari keluarganya. Gubernur Probus dari Pannonia memberitahukan kepadanya tentang kewajiban kewarganegaraannya untuk berkorban kepada para dewa. Ireneus menjawab: “Hukum Tuhan saya memerintahkan saya untuk lebih baik menderita semua siksaan daripada berkorban kepada para dewa.” Ketika diancam untuk disiksa, anggota keluarga hingga kerabat mencoba membujuk dan memohon kepada Ireneus agar ia menyerah, tetapi dengan gigih ia tetap menolak untuk menyangkal Kristus. Setelah disiksa dengan kejam, ia mendekam di dalam penjara untuk waktu yang cukup lama.
Kemartiran Ireneus akhirnya tiba. Ireneus digiring ke arah sungai Sava, dimana ia berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Kata-kata terakhir yang diucapkan Ireneus: “Tuhan Yesus Kristus, yang berkenan menderita demi keselamatan dunia, biarlah langit-Mu terbuka agar malaikat-Mu mengangkat jiwa hamba-Mu, Ireneus, yang telah menderita semua ini demi nama-Mu dan demi umat yang terbentuk dalam gereja katolik-Mu di Sirmium. Aku meminta dan memohon belas kasihan-Mu untuk menerima aku dan menguatkan mereka dalam iman-Mu.” Kemudian kepalanya dipenggal pada tanggal 24 Maret 304 dan untuk menghormati Ireneus sebagai martir gereja, pestanya dirayakan pada tanggal 6 April.
