Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Isidorus Si Petani, Pengaku Iman (15 Mei)

St. Isidore the Farmer Confessor Spanish Farmer 16 x | Etsy | St ...

Isidorus lahir pada tahun 1070 di Madrid, Spanyol. Kedua orangtuanya bekerja sebagai petani yang bersahaja. Mereka memberi nama anak mereka, sama dengan nama Uskup Seville saat itu yang bernama Santo Isidorus. Karena hidup dalam kemiskinan, Isidorus tidak bisa sekolah dan ia pun bekerja sebagai petani penggarap keluarga Yohanes de Vargas.

Lalu, Isidorus menikah dengan seorang perempuan miskin bernama Maria de la Cabeza dan mereka dikaruniai seorang bayi laki-laki. Namun, bayi laki-laki itu meninggal dunia. Setelah anaknya meninggal dunia, Isidorus dan istrinya mempersembahkan hidup, kepedihan dan duka mereka bagi Tuhan. Dengan penuh iman, mereka percaya bahwa anak mereka telah hidup bahagia di surga bersama Tuhan.

Saint of the day: Isidore

Setiap hari, Isidorus mengikuti perayaan misa sebelum pergi bekerja. Isidorus bekerja dengan sangat rajin membajak, menanam dan berdoa. Selain itu, didalam doanya Isidorus berseru kepada Bunda Maria, para kudus dan malaikat pelindungnya. Berkat doanya itu, Isidorus menjalani hari-harinya dengan penuh sukacita dan istimewa. Apabila Isidorus mendapatkan hari libur, ia dan istrinya akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersujud berdoa dihadapan Tuhan. Mereka akan mengunjungi beberapa paroki dan berziarah doa disana.

Suatu hari, gereja parokinya mengadakan pesta. Lalu, Isidorus datang bersama dengan banyak sekali pengemis. Para tamu merasa khawatir jika mereka akan kehabisan makanan. Namun ternyata, semakin banyak tamu yang datang, semakin banyak juga jumlah makanan yang tersedia dan tidak habis-habis. Maka, Isidorus pun berkata, Akan senantiasa tersedia cukup makanan bagi orang-orang miskin milik Yesus.” 

Cerita mujizat yang terjadi ini semakin tersebar dan banyak orang Spanyol yang datang untuk bertemu serta meneladani hidup Isidorus. Isidorus pun melayani setiap mereka yang datang dengan penuh belas kasih dan lemah lembut. Ia selalu mengajak tamunya untuk berdoa bersama dan melakukan banyak mujizat. 

Isidorus meninggal dunia 15 Mei 1130 dan dikanonisasi 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV. Ia dikanonisasi bersama dengan Santo-Santa besar lainnya, yaitu, Santo Ignatius Loyola, Santo Fransiskus Xaverius, Santo Filipus Neri dan Santa Teresa dari Avila.

 

Leave a comment