Theophane lahir 21 November 1829 di Saint-Loup, Pointers, Perancis. Ia menempuh pendidikan seminari untuk para misionaris di Paris, Perancis. Meskipun keluarganya merasa sedih karena mereka akan berpisah, Theophane tetap melanjutkan pendidikannya sampai selesai.
Setelah ditahbiskan menjadi imam, Theophane berangkat ke Hongkong. Ia mulai berlayar pada bulan September 1852. Setahun lebih di Hongkong, ia belajar beberapa bahasa asing dan kemudian ia melanjutkan perjalanan ke Tonkin, Vietnam.
Pada masa itu sedang terjadi penganiayaan atas perintah penguasa bernama Minh-Menh yang merupakan anti Kristen. Masa sulit ini memaksa para imam dan uskup untuk bersembunyi di hutan dan gua. Meskipun mengalami kesulitan dan masalah kesehatan, Theophane tidak mundur dan tetap melayani umatnya secara sembunyi-sembunyi pada malam hari selama hampir 4 tahun.
Tetapi, salah satu umatnya mengkhianatinya, sehingga pada tanggal 30 November 1860, Theophane ditangkap dan diadili karena menjadi seorang Kristen. Theophane diberi banyak kesempatan untuk menyelamatkan dirinya dengan menyangkal imannya akan Kristus. Namun dengan tegas Theophane menolaknya. Lalu, Theophane dimasukkan ke penjara selama 2 bulan.
Sikapnya yang lemah lembut berhasil meluluhkan hati banyak orang, bahkan para sipir di penjara. Theophane pun dihukum penggal pada tanggal 2 Februari 1861 di Hanoi, Vietnam dan kepalanya digantung di atas tiang. Setelah pelaksanaan pemenggalan, para algojo pergi meninggalkan lokasi. Kemudian, kerumunan umat berebut untuk mencelupkan saputangan mereka pada darah Theophane. Potongan kepalanya dan tubuhnya dikirim ke Paris dan dimakamkan di Biara Mission Etrangeres de Paris (MEP).
Theophane dibeatifikasi 2 Mei 1909 oleh Paus Pius X dan dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988.