Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Joseph Vaz, Pengaku Iman (16 Januari)

Pin on Religion, Saints & Angels

Joseph Vaz lahir pada tahun 1651 di Benaulim, India. Ia adalah anak ketiga dari 6 bersaudara. Ayah dan ibunya bernama Christopher Vaz dan Maria de Miranda. Joseph bersekolah di Sancoale untuk belajar bahasa Portugis dan di Benaulim untuk belajar bahasa Latin. Lalu, Joseph mengambil jurusan Humaniora di universitas Jesuit Goa dan ia melanjutkan studi filsafat serta teologi di Akademi Santo Thomas Aquinas. 

Pada tahun 1675 ia ditahbiskan sebagai diakon untuk keuskupan agung Goa oleh vikaris apostolik Bijapur dan Golconda. Di tahun 1676, ia ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Agung Goa, António Brandão, S.O.Cist. Joseph membuka sekolah bahasa Latin di Sancoale untuk para calon seminaris. Pada tahun 1677 ia membaktikan dirinya kepada Bunda Maria.

Pada masa baktinya, pimpinan katedral menugaskan Joseph ke Kanara dan pada tahun 1681, ia ditunjuk sebagai imam disana yang ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan yurisdiksi terhadap propaganda fide yang menyebabkan terjadi perpecahan di Katolik. 

Joseph kembali ke Goa pada tahun 1684. Dia meluangkan waktunya untuk berkhotbah di desa sekitar. Lalu ia bergabung dengan Kongregasi Santo Filipus Neri pada tanggal 25 September 1685 dan Joseph pun terpilih sebagai pemimpin kongregasi tersebut. Pada tahun 1686, ia memutuskan untuk berangkat ke Ceylon. Ia menyamar sebagai buruh dan tiba di pelabuhan Tuticorin pada minggu paskah tahun 1687 dan pada tahun 1689 ia pergi ke desa Katolik di Sillalai dan mulai melayani disana. 

Joseph Vaz - Alchetron, The Free Social Encyclopedia

Pada tahun 1690 Joseph pindah ke Puttalam di kerajaan Kandy. Setelah mendapatkan izin, ia mendirikan gereja dan pada tahun 1692, ia meminta kongregasi imam di Goa untuk mengirim imam ke Kandy. Selain itu, Joseph tanpa ragu selalu mengunjungi umat-umatnya yang sedang sakit.

Pada tahun 1696, Kandy dilanda kekeringan berkepanjangan. Raja meminta bantuan Joseph untuk berdoa agar hujan turun. Kemudian, Joseph menyiapkan altar dan salib, lalu ia berdoa kepada Tuhan. Secara ajaib hujan pun turun dengan derasnya. Karena mukjizat ini, raja memberikan hak istimewa kepada Joseph untuk berkhotbah diseluruh wilayah kerajaan. 

Dengan hak istimewanya tersebut, Joseph melakukan kunjungan misi ke umat katolik di Kolombo yang dibantu dengan 3 misionaris dari Goa tiba pada tahun 1697. Pada tahun 1699 ia kembali ke Kandy bersama rekan imamnya Pastor Joseph de Carvalho. Ia melayani raja dengan menerjemahkan buku-buku portugis ke bahasa Sinhala. Ia mempertobatkan beberapa tokoh Sinhala. 

Tahun 1710, Joseph mulai jatuh sakit, namun ia tetap semangat melakukan tugas kerasulannya. Sekembalinya ke Kandy, kondisinya semakin kritis. Ia pun meninggal dunia pada tahun 1711 di usia 59 tahun dan dikanonisasi 14 Januari 2015 oleh Paus Fransiskus. 

 

Leave a comment