Kasimirus lahir 3 Oktober 1458 di Wawel, Krakow, Polandia. Ayahnya adalah seorang raja Polandia yang bernama Raja Kasimirus IV dan ibunya adalah seorang guru. Karena itulah Kasimirus dan ke-12 saudaranya mendapatkan pendidikan yang baik dari ibu mereka.
Diusia 13 tahun, Kasimirus menolak tawaran untuk menjadi raja di negara tetangga. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan mengamalkan nilai-nilai Kristiani dan bersahabat dengan semua orang. Ditengah kesibukannya, Kasimirus melakukan usaha untuk mengembangkan imannya, seperti berpuasa, berdoa sampai tengah malam, tidur dilantai dan merenungkan sengsara Yesus setiap hari.
Selain itu, Kasimirus juga mengasihi dan sangat mencintai Bunda Maria. Ia pun mendaraskan dan menuliskan puji-pujian untuk Bunda Maria dengan kalimat, “Setiap hari, setiap hari, bernyanyilah bagi Maria.”
Meskipun kesehatannya tidak selalu prima, Kasimirus tetap menunjukkan sosok pribadi yang pemberani dan kuat pada pendiriannya. Ia selalu melakukan sesuatu yang dianggap benar dan ia pun sering memberi nasehat kepada raja agar selalu bertindak adil kepada rakyatnya.
Disisi lain, Kasimirus juga sangat menghormati kemurnian, maka ia pun menolak ketika akan dinikahkan dengan seorang gadis yang cantik. Kasimirus telah berniat akan mempersembahkan hati dan hidupnya hanya untuk Tuhan. Ketika ia sedang berada di Lithuania untuk suatu tugas kenegaraan, Kasimirus terkena penyakit TBC. Karena sakit itulah, Kasimirus yang berusia 26 tahun, meninggal dunia pada tanggal 4 Maret 1484 di Grondo Grand Duchy of Lithuania (Belarussia) dan dimakamkan di Cathedral of Vilnius, Lithuania. Kemudian, ia dikanonisasi tahun 1521 oleh Paus Leo X.