Elias Chavara lahir 10 Februari 1805 di Kainakary, Kerala, India Selatan. Ia berasal dari keluarga katolik yang saleh. Ayahnya bernama Iko Chavara dan ibunya bernama Mariam Thoppil. Sejak kecil, ia sudah dididik menurut tradisi Gereja Katolik Siro-Malabar. Setelah lulus dari Sekolah Dasar di Kalari, Elias masuk seminari menengah di Pallipuram. Disana pun Elias menunjukkan bakatnya dalam bidang linguistik. Dengan bakatnya itu, ia menguasai 3 bahasa yaitu, Askara, Siria dan Sansekerta serta disukai oleh guru-guru dan juga teman-temannya. Berkat bimbingan Pater Palackal, Elias pun memutuskan untuk menjadi biarawan Ordo Karmel. Pada 29 November 1829, Elias pun ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Maurelius Stabilini di Arthunkal.
Setelah menjadi imam, ia bergabung dengan 2 temannya yang bernama Pater Thomas Palackal Malpan dan Thomas Porukara Kathanar untuk mendirikan sebuah kongregasi di India yang berdasarkan tradisi Ordo Karmel. Maka, pada 11 Mei 1831 berdirilah sebuah kongregasi baru di Mannanam yang diberi nama Kongregasi Karmelit Maria Imaculata (CMI) dan para biarawannya dipanggil sebagai Abdi Maria Imaculata.
Dengan lahirnya Kongregasi CMI inilah, gereja katolik di Siro-Malabar mengalami perkembangan yang pesat. Karya-karya besar mereka diantaranya, pendirian seminari pertama di Mannanam pada 1833, percetakan Deepika yang adalah Majalah Katolik pertama Siro-Malabar muncul pada 1844, Sekolah Katolik pertama berbahasa Sansekerta di Kerala tahun 1846 dan percetakan Katolik pertama di Kerala pada 1846.
Pada 8 Desember 1855, Elias dan bersama 10 temannya mengikrarkan kaulnya sebagai anggota CMI dan Elias memilih nama biara Kuriakose Elias dari Keluarga Kudus. Kemudian, Elias pun terpilih menjadi Superior Jendral CMI ditahun 1856. Selain itu, Elias juga merestorasi liturgi Gereja Katolik di Siro-Malabar, khususnya penggunaan bahasa Malalayam (bahasa pribumi India Selatan). Kesuksesan Elias membuatnya diangkat menjadi Vikaris Jendral pada tahun 1861 oleh Mgr.Bernardo Baccinelli OCD. Sebagai Vikjen, Elias berusaha mempertahankan persatuan dan keutuhan umat Katolik dari ajaran sesat bidaah Thomas Rochos.
Lalu, pada 13 Februari 1866, Elias mendirikan kongregasi khusus para suster yang disebut dengan Kongregasi Suster Bunda Karmel (CMC) pertama di India. Diakhir masa hidupnya, Elias menghabiskan waktunya dengan karya tulis. Salah satu karya tulisnya yang terkenal adalah Testament of a Loving Father. Selain itu, ia juga menulis pada masa meditasinya, yaitu Atmanutapam (Penyesalan Jiwa), Parvam (Nyanyian Jiwa), Dhyanasallapangal (Meditasi Bersama) dan Dhyanakuripukal (Tempat Meditasi/Retret).
Elias pun tutup usia pada 3 Januari 1871 di Biara Koonammavu, Kochi, India diusia 65 tahun dan dimakamkan di Gereja St Philominas Koonammavu, lalu dipindahkan ke Gereja St.Joseph Mannanam pada tahun 1889. Elias divenerasi 7 April 1984 oleh Paus Yohanes Paulus II berkat dengan adanya mujizat kesembuhan dari seorang anak berusia 6 tahun yang bernama Joseph Mathew Pennaparambil (kelainan pada kakinya). Berkat doa perantaraan Pater Elias Chavara, kaki Joseph menjadi normal kembali dan sembuh secara ajaib pada April 1960. Dengan adanya mujizat kesembuhan itu, Pater Elias Chavara juga dibeatifikasi 8 Februari 1986 oleh paus yang sama di kota Kottayam, Kerala, India.
Mujizat kesembuhan yang kedua dialami oleh Maria Rose Kottarathil (mata juling). Dengan doa perantaraan Beato Elias Chavara, mata Rose sembuh dan normal kembali secara ajaib pada tahun 2007. Kemudian, Beato Elias Chavara dikanonisasi 23 November 2014 oleh Paus Fransiskus di Vatikan.