Louis Grignon lahir 31 Januari 1673 di Monfort, Perancis. Dimasa mudanya, Louis adalah pribadi yang mudah marah jika ada sesuatu yang tidak berkenan dihatinya. Namun, ketika ia sudah mulai dewasa, Louis mulai bisa mengendalikan dirinya dan berubah menjadi pribadi yang lebih sabar serta rendah hati. Perubahan baiknya ini bisa menjadi persiapannya untuk menjadi seorang imam.
Rintangan terberatnya dimulai ketika ia sedang menempuh pendidikan di Paris. Disana ia kekurangan uang untuk biaya pendidikan dan juga untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Kamarnya sangat sempit dan tidak ada alat pemanas saat musim dingin tiba. Untuk mendapatkan sedikit uang, Louis bekerja di rumah sakit sebagai penjaga jenazah. Semua yang ia alami, Louis jalani dengan penuh kesabaran demi cita-citanya yang luhur.
Setelah beberapa tahun melayani sebagai misionaris dalam negeri dan menjadi pembimbing rohani di rumah sakit, Louis berziarah ke Roma untuk bertemu dengan Paus Klemens XI. Setelah bertemu dengan Louis, Paus Klemens XI mengadakan Apostolik Misionaris untuknya dan menugaskan Louis untuk mempertobatkan para penganut Jansenisme yang sudah menyebar ke Perancis. Tugas itu, Louis terima dan ia laksanakan dengan hasil yang memuaskan. Meski demikian, Louis sudah 2 kali lolos dari rencana pembunuhan yang direncanakan oleh para penganut Jansenisme. Rencana pembunuhan yang kedua adalah dengan meracuni Louis di La Rochelle. Louis berhasil selamat, walaupun ia menjalani masa penyembuhan yang panjang. Selama beristirahat, Louis menulis sebuah buku yang indah berjudul “Devosi Sejati Kepada Santa Perawan Maria.”
Saat Louis berada di Poiters, ia meletakkan dasar untuk Kongregasi Suster-Suster Putri Sapientia. Sedangkan di Paris, Louis menyiapkan Anggaran Dasar bagi tarekat para imamnya. Louis benar-benar menghidupi kaul kemiskinan dan hanya bergantung pada kemurahan hati umatnya. Tahun-tahun terakhirnya, Louis habiskan dengan doa dan meditasi di goa yang sunyi sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya 28 April 1716 di Saint-Laurent-sur-Sovre, Perancis.
Louis Marie Grignon de Monfort divenerasi 29 September 1869 oleh Paus Pius IX dan dibeatifikasi 22 Januari 1888 oleh Paus Leo XIII. Karena devosinya sangat mendalam kepada Santa Perawan Maria, maka Beato Louis Marie Grignon de Monfort dikanonisasi 20 Juli 1947 oleh Paus Pius XII. Salah satu doa yang diucapkannya saat dalam Devosi kepada Bunda Maria adalah “Totus Tuus ego sum” , yang berarti, “Akulah milikmu”.