Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Lukas, Penulis Injil (18 Oktober)

LUKAS SEORANG TABIB DAN PENULIS INJIL

Lukas lahir dan hidup pada abad pertama yang berasal dari Antiokhia, Yunani. Pada mulanya, Lukas adalah seorang dokter dan belum menjadi pengikut Kristus. Tetapi, ia adalah seorang dokter yang lembut dan baik hati. Kemudian, Lukas mengenal Kristus dari pewartaan Santo Paulus dan Lukas pun memutuskan untuk ikut serta dalam pelayanan Santo Paulus dalam pewartaan iman. Dalam Kitab Suci, Lukas disebut dengan “Tabib Lukas yang Kekasih”.

Dalam tradisi iman Katolik, Lukas diketahui adalah salah 1 penulis Injil dan penulis Kisah Para Rasul. Walaupun Lukas tidak bertemu dengan Yesus, semasa Yesus hidup didunia, Lukas ingin menulis tentang Yesus bagi umat yang baru bertobat. Lalu, ia ingin berbicara dengan para saksi yang mengenal Yesus secara pribadi. Ia mencatat semua peristiwa yang yang mereka lihat dan semua sabda yang mereka dengar dari Yesus secara langsung. 

Salah satu saksi hidup tentang Yesus yang Lukas temui adalah Bunda Maria, ibu Yesus sendiri. Bunda Maria adalah orang yang tepat untuk menceritakan bagaimana awal mula datangnya Malaikat Gabriel, kisah kelahiran Yesus di Betlehem, sampai kisah pengungsiannya ke Mesir. Selain itu, Lukas juga menuliskan bagaimana para murid mewartakan sabda Yesus setelah Yesus naik ke surga, serta perjalanan terbentuknya dan berkembangnya jemaat gereja perdana.

Image result for st. luke icon | Orthodox icons, Luke the evangelist, Luke

Menurut tradisi, Lukas meninggal dunia pada tahun 74 saat berusia 84 tahun di Boeotia dan makamnya berada di Thebes, Yunani. Sebagian orang ada yang mengatakan Lukas meninggal dunia sebagai martir, tetapi ada juga yang mengatakan Lukas meninggal dunia secara alami. Kemudian, sebagian relikuinya dipindahkan ke Konstantinopel pada tahun 357. Setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Ottoman Turki, relikui tersebut dibeli oleh Raja George dari Serbia. Namun, karena Serbia juga jatuh ke tangan Ottoman Turki, maka relikui itu diselamatkan ke Venecia, Italia. 

Lalu pada tahun 1992, Uskup Agung Orthodoks Yunani meminta kepada Uskup Agung Venecia yang bernama Antonio Mattiazo di Padua, agar relikui Santo Lukas dikembalikan ke pemakamannya yang sebenarnya. Permintaan itu dikabulkan oleh Gereja Katolik Roma dengan mengirimkan relikui itu ke Keuskupan Metropolitan Athena dan disimpan kembali di Thebes, Yunani. Dengan demikian, relikui Santo Lukas terbagi menjadi 3 tempat, yaitu Biara Santa Giustina di Padua, Katedral St. Vitus di Praha dan di Thebes, Yunani. 

Leave a comment