Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Lusianus dari Antiokhia, Martir (7 Januari)

Katakombe.Org - Santo Lusianus dari Antiokhia

Lusianus lahir sekitar tahun 240 di kota Samosta (Samsat -Turki) dalam keluarga Kristen yang taat. Setelah kematian kedua orang tuanya, Lusianus memutuskan untuk mengabdi kepada Tuhan dan meninggalkan kehidupan duniawi. Lalu, ia pergi ke kota Edessa untuk menjalani pendidikan sebagai imam. Ia menjalani hidup sebagai pertapa dan mempelajari berbagai ilmu seperti, teologi, filsafat, retorika dan sastra. Setelah menyelesaikan pendidikannya ia pindah ke Antiokhia.

Di kota ini Lusianus ditahbiskan menjadi seorang diakon dan  beberapa tahun kemudian ditahbiskan menjadi imam. Lusianus diberi tanggung jawab sebagai kepala sekolah Teologi di Anthiokia, sebuah sekolah tinggi ternama pada masa itu. Salah satu muridnya yang menonjol adalah Arius, seorang pencetus aliran bidaah Arianisme.

Sebagai seorang ahli Teologi dan sastra, Lusianus melihat banyak kekurangan yang ada dalam terjemahan Alkitab pada masa itu, baik dalam terjemahan Septuaginta maupun Alkitab Perjanjian Baru terjemahan Yunani. Ia banyak menuliskan catatan kritis tentang hal ini dan berupaya membuat terjemahan yang lebih baik. Terjemahan Lusianus ini, kelak banyak digunakan oleh bapa gereja Santo Yohanes Krisostomus.

Tulisan Lusianus sangat membantu bagi Santo Hierominus yang pada akhir abad ke-4 Terjemahan Lusianus juga menjadi dasar dari “Textus Receptus” yang dikerjakan oleh Desirerius Erasmus walaupun sebagian ahli meragukannya.

How Can Pope Francis Promote Coptic Martyrs As Catholic Saints? | Henry ...

Lusianus ditangkap dan dipenjarakan di Nikomedia, saat kekuasaan Kaisar Maximus Daia, namun ia tidak bisa dihukum mati tanpa diadili, karena Lusianus adalah warga negara Romawi. Jadi selama 9 tahun ia hanya dipenjara, mengalami banyak penyiksaan keji demi imannya akan Yesus Kristus. Dua kali ia dibawa ke pengadilan dan dua kali pula ia mampu membela dirinya dengan imannya dengan menjawab semua pertanyaan hakim dengan kalimat pendek yang penuh makna, “ Saya seorang Kristen!”. Hakim tidak mampu memberikan keputusan apapun, dan Lusianus dikembalikan ke penjara.

Hari kematian Lusianus tidak dapat dipastikan, menurut tradisi ia dibiarkan mati di dalam penjara pada tahun 312. Namun ada tradisi lain meyakini Lusianus gugur dengan cara dipenggal sebagai saksi Kristus. Selain itu ada pula yang mengatakan Lusianus dibunuh dengan cara ditenggelamkan di laut dan tubuhnya dibawa kembali ke daratan oleh ikan lumba-lumba. Bagaimanapun cara kematiannya, satu hal yang pasti bahwa Lusianus gugur dalam iman yang tak tergoyahkan.

Santo Lusianus dimakamkan di kota Drepanum, kota yang kemudian berganti nama menjadi Helenapolis, untuk menghormati Santa Helena, ibunda Kaisar Konstantinus Agung. 

     

Leave a comment