Markus hidup pada abad pertama dan pada zaman Yesus hidup. Ia tidak berasal dari ke-12 murid Yesus, melainkan ia adalah sepupu Santo Barnabas. Ketika Markus masih muda, ia bergabung bersama Santo Paulus dan Santo Barnabas untuk melakukan perjalanan kerasulan serta mewartakan ajaran Yesus ke bangsa-bangsa lain. Markus dikenal sebagai penulis salah satu Injil Kristus dan walaupun Injil Markus cukup singkat, tetapi banyak keterangan terperinci yang tidak ada di Injil lainnya.
Ditengah pelayanan mereka, Markus memutuskan untuk pergi ke Yerusalem, meninggalkan Paulus dan Barnabas di Pamfilia. Namun, pada saat Paulus berada didalam penjara Roma, Paulus menulis surat yang bertuliskan, “Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku”. (2Timotius 4:11). Selain itu, Markus juga merupakan murid kesayangan Santo Petrus. Hal ini karena Santo Petrus memanggil Markus dengan sebutan “anakku” pada suratnya yang pertama (1Petrus 5:13). Karena itu juga, banyak orang yang menganggap Santo Petrus jugalah yang membaptis Markus.
Lalu, Markus ditahbiskan menjadi Uskup Alexandria, Mesir. Karyanya sangat luar biasa dengan mempertobatkan banyak orang. Ia juga dianggap sebagai pendiri Gereja Alexandria atau yang sekarang disebut dengan Gereja Koptik. Selain itu Uskup Markus dihormati sebagai Paus pertama Gereja Koptik dan pendiri kekristenan di Afrika.
Menurut tradisi, Markus mengalami penderitaan yang sangat panjang sebelum akhirnya ia wafat sebagai martir. Markus diikat tali pada lehernya, lalu diseret disepanjang jalan sampai ia meninggal dunia 25 April 68.
Pada tahun 828, jenazah Santo Markus dicuri oleh para pedagang Venesia dan dibawa ke tempat mereka. Seluruh rakyat Venesia menyambut relikui Santo Markus dengan penuh sukacita dan segera menghormatinya sebagai santo pelindung kota mereka, serta mendirikan sebuah basilika yang indah. Lalu, pada bulan Juni 1968, Paus Koptik Cyril VI mengirimkan delegasi resmi kepada Vatikan agar menerima kembali relikui Santo Markus dari Paus Paulus VI. Selain itu delegasi dari Afrika juga menerima relikui Santo Markus 22 Juni 1968. Kemudian, relikui Santo Markus kembali disemayamkan di Katedral Alexandria, Mesir (Saint Mark’s Coptic Orthodox Cathedral), sebuah katedral yang pernah didirikan oleh Santo Markus pada tahun 60.