Menas hidup pada akhir abad ke 3 dan berasal dari Mesir, Afrika Utara. Ia dikenal sebagai pengendara unta dan kemudian masuk dinas militer Romawi yang bertugas di daerah Turki. Ketika Kaisar Firmilianus menganiaya umat Kristen, Menas tidak bersedia melakukan penyiksaan terhadap umat Kristen, maka ia pun pergi ke pegunungan untuk menjadi seorang pertapa.
Selama menjadi pertapa, imannya kepada Kristus semakin bertumbuh dan semakin siap menjadi pengikut Kristus yang sejati. Saat orang-orang Romawi mengadakan festival untuk memuja dewa-dewi, Menas muncul tiba-tiba dan berkhotbah disana. Walikota Romawi yang melihat Menas, segera memerintahkan agar Menas ditangkap dan disiksa sampai tewas dengan cara kepalanya dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada tahun 295 di wilayah Turki.
Setelah kematiannya, banyak mujizat terjadi dimakamnya. Lalu, didirikannyalah sebuah basilika diatas makamnya tersebut dan menjadi tempat peziarahan umat Kristen terbesar di Afrika Utara. Ketika Afrika Utara jatuh ke tangan bangsa muslim Arab, basilika ini dihancurkan pada tahun 641. Reruntuhan Basilika dan makam Santo Menas ditemukan kembali pada tahun 1905 dalam sebuah ekspedisi arkeologi yang dipimpin oleh Mgr.C.M. Kaufmann dari Frankfurt.