Nerses hidup pada abad ke 4 dan berasal dari keluarga bangsawan. Ayahnya adalah seorang pejabat dan ibunya adalah seorang putri Raja Khosrov III. Ia menghabiskan masa mudanya di Kaisarea dan menikah dengan putri Mamikonian bernama Sanducht. Mereka dikaruniai seorang putra yang diberi nama Sahak (Isaac). Setelah kematian istrinya, Nerses memutuskan untuk menjalani hidup religius. Kemudian, ia ditahbiskan menjadi imam dan beberapa tahun kemudian ditahbiskan menjadi Uskup Armenia.
Sebagian uskup, ia membawa perubahan dalam era baru gereja katolik Armenia. Ia membawa gerejanya untuk semakin dekat kepada masyarakat. Selain itu, Uskup Nerses juga merumuskan kembali hukum gereja, khususnya tentang pernikahan, hari puasa, hari ibadah suci dan mereformasi kebiasaan penduduk Armenia kepada hidup Kristiani. Bersama dengan Santo Basilus, mereka bekerja sama membantu umat dan para imam untuk hidup lebih saleh dan kudus. Uskup Nerses sangat menjunjung tinggi panggilan biarawan. Ia mendirikan sekolah dan rumah sakit, mengirimkan para biarawan ke seluruh negeri untuk memberitakan Injil.
Penguasa Armenia yang bernama Raja Arshak ditegur dan dikutuk oleh Uskup Nerses karena kekejamannya dalam membunuh istrinya. Raja Arshak tidak menerima teguran itu, maka Raja Arshak mengusir dan mengasingkan Uskup Nerses ke Edessa.
Setelah Raja Arshak wafat, posisinya digantikan oleh putranya yang ternyata jauh lebih kejam sifatnya. Ketika Uskup Nerses kembali dari pengasingan, raja melarangnya untuk masuk gereja. Kemudian raja berpura-pura baik dengan mengundang Uskup Nerses ke istana untuk makan bersama. Namun, raja mencampurkan racun kedalam makanan Uskup Nerses. Karena hal tersebut, Uskup Nerses pun wafat setelah menyantap makanan dari raja. Peristiwa ini terjadi pada tahun 373 dan jenazahnya dimakamkan di kota Til. Sebuah katedral didirikan diatas makamnya, tetapi katedral tersebut dihancurkan pada abad ke 7.
