Nuno Álvares Pereira lahir pada tanggal 24 Juni 1360 di Flor da Rosa, dekat Crato, Portugal Tengah. Ayahnya bernama Dom Álvaro Gonçalves Pereira dan ibunya bernama Iria Gonçalves do Carvalhal. Diusia 13 tahun, Nuno masuk dinas militer dan terlibat dalam pertempuran di perbatasan Portugal untuk menghentikan serangan dari Kerajaan Castile. Kemenangan pertamanya dalam pertempuran di Atoleiros membuat ia dijuluki “Condestavel do Reino” (Pelindung Kerajaan). Nuno diangkat sebagai Panglima tertinggi Angkatan Perang Portugal.
Tanggal 14 Agustus 1385, Nuno memimpin 6500 orang pasukan Portugal untuk bertempur melawan lebih dari 30.000 orang pasukan Castille dan pertempuran ini disebut The Battle of Aljubarrota. Dengan segala kegigihan dan keberaniannya, Nuno berhasil memenangkan pertempuran dan menyelamatkan Portugal dari kehancuran.
Selain dikenal sebagai pemimpin militer yang luar biasa, Nuno juga dikenal sebagai pribadi yang saleh dan kuat akan iman katolik. Hal tersebut terlihat dari kecintaannya pada Ekaristi dan Bunda Maria. Setelah ditinggal oleh istrinya di usia 28 tahun, Nuno memutuskan untuk hidup sendiri dan terus mendirikan banyak gereja dan biara dengan harta yang dimilikinya. Gereja dan biara yang sudah ia dirikan antara lain, Gereja dan Biara Karmel di Lisbon dan Gereja Bunda Kemenangan di Batalha.
Diusia 63 tahun, Nuno memutuskan pensiun dari dunia militer dan masuk biara Karmel yang ia dirikan sendiri. Ia mengucapkan kaul seorang bruder dan menggunakan nama Nuno dari Santa Maria (Nuno de Santa Maria). Tugasnya didalam biara adalah sebagai penjaga pintu biara, dimana ia bertugas menyambut tamu-tamu biara dengan senyuman ramah dan kerendahan hati.
Bruder Nuno menghembuskan nafas terakhirnya, pada hari Minggu Paskah, 1 April 1431 di Biara Karmelnya. Bruder Nuno dikenal sebagai pahlawan nasional Portugal dan pahlawan iman, sehingga banyak orang berbondong-bondong menghadiri pemakamannya.
Sampai akhirnya, setelah proses yang sangat panjang dan penuh tantangan, pada 23 Januari 1918, Bruder Nuno dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XV dan dikanonisasi 26 April 2009 oleh Paus Benediktus XVI.
“Di mata Allah tidak ada tugas atau pekerjaan rendahan. Setiap pekerjaan adalah penting dan mulia. – Santo Nuno de Santa Maria –