Peregrinus Laziosi lahir sekitar tahun 1260 dan berasal dari keluarga bangawan kota Forli, Italia. Saat itu, masyarakat kota Forli sedang terpecah menjadi 2 kelompok yaitu, kelompok yang setia kepada Bapa Suci di Roma dan kelompok anti paus. Maka dari itu, Peregrinus dan keluarganya merupakan pendukung setia dari kelompok anti paus.
Kemudian, pada tahun 1283, Paus Martinus IV mengutus seorang pemimpin Biara Servite bernama Filipus Benizi untuk mendamaikan masyarakat Forli. Ketika Filipus sedang berkhotbah, tiba-tiba ia diserang oleh Peregrinus yang saat itu berusia 18 tahun dengan meninjunya sampai terjatuh. Lalu, Filipus berkata, “Engkau boleh meninju pipiku yang sebelah lagi.” Mendengar jawaban itu, Peregrinus merasa kagum dan kata-kata itu mampu mencairkan hati Peregrinus yang keras karena ia belum pernah bertemu dengan orang seperti Filipus. Dengan wajah terkesima, Peregrinus menatap Filipus dan berlutut serta memohon ampun atas tindakan kasarnya. Filipus pun memaafkannya dan pergi dari kota Forli karena diusir dari sana oleh kelompok anti Paus.
Meskipun Filipus Benizi telah pergi dari kota Forli, jiwa kesuciannya telah mengubah hati Peregrinus untuk bertobat. Ia memutuskan untuk hidup lebih religius dalam doa dan matiraga. Rahmat Tuhan yang besar menghampiri Peregrinus dengan penampakan Bunda Maria. Bunda Maria menuntun Peregrinus untuk pergi ke Biara Servite Santa Maria di Siena, Italia. Disana ia disambut dengan tangan terbuka oleh Filipus Benizi.
Dengan hati yang penuh penyesalan akan masa lalu, Peregrinus menghabiskan waktunya dengan doa, matiraga dan rajin belajar, sampai ia ditahbiskan menjadi imam Ordo Servite beberapa tahun kemudian. Setelah ditahbiskan menjadi imam, Peregrinus kembali ditugaskan melayani di kota Forli. Ia dikenal akan kehidupannya yang suci dan khotbah-khotbahnya yang luar biasa, serta mendirikan biara Ordo Servite disana. Peregrinus juga dikenal akan pengabdiannya terhadap kaum miskin dan orang sakit. Selain itu, Peregrinus mempunyai anugerah untuk menggandakan gandum dan anggur pada masa kekurangan bahan pangan di Forli.
Sampai pada suatu hari, Peregrinus jatuh sakit dan ia dinyatakan menderita kanker pada kakinya. Hal ini mengharuskan Peregrinus untuk menjalani operasi yang akan mengamputasi kakinya demi menyelamatkan nyawanya. Maka, pada malam sebelum operasinya, Peregrinus berdoa dengan khusuk didepan Yesus yang Tersalib. Ditengah doanya, Peregrinus tak sengaja tertidur dan ia bermimpi, Yesus mengulurkan tanganNya dari atas salib dan menyentuh kakinya yang sakit itu. Saat Peregrinus terbangun, secara ajaib, sakit kanker pada kakinya sembuh begitu saja. Mujizat penyembuhan ini segera menyebar diseluruh kota.
Banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasehat. Peregrinus senantiasa mendoakan dan memberkati mereka yang datang serta memberi nasehat dengan bijaksana. Orang-orang menyebutnya “Malaikat Penasehat yang Baik”. Setelah berkarya dengan penuh semangat, hidup dalam doa dan matiraga selama 62 tahun, Peregrinus meninggal dunia 1 Mei 1345 diusia 85 tahun di Forli. Ribuan orang dari seluruh penjuru Italia datang ke pemakaman Peregrinus untuk memberikan penghormatan terakhir. Selain itu, banyak juga dilaporkan mujizat penyembuhan yang terjadi selama mengikuti upacara pemakaman Peregrinus.
Peregrinus dibeatifikasi 11 September 1702 oleh Paus Klemens XI dan dikanonisasi 27 Desember 1726 oleh Paus Benediktus XIII, serta tubuhnya ditemukan masih utuh (incorrupt body). Santo Peregrinus dihormati sebagai santo pelindung bagi penderita sakit yang sulit disembuhkan seperti kanker dan AIDS. Sudah banyak para penderita kanker yang berdoa novena melalui Santo Peregrinus dan mereka mendapatkan mujizat kesembuhan.