Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Romualdus, Pengaku Iman (19 Juni)

Saint Romuald | "His greatness lies in the rigorous and aust… | Flickr

Romualdus lahir pada sekitar tahun 951 di Ravenna, Italia dan ia berasal dari keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Sergius. Ketika usianya 20 tahun, Romualdus melihat ayahnya membunuh seseorang hanya karena perebutan harta. Peristiwa ini cukup membuat Romualdus kaget dan terguncang batinnya.

Lalu, Romualdus memutuskan untuk pergi ke Biara Benediktin untuk memulai hidup yang benar. Walaupun Romualdus terbiasa hidup nyaman dan mewah, ia tetap merasa kagum dengan kehidupan membiara dan kelak ia memutuskan untuk menjadi seorang biarawan juga.

Kemudian, Romualdus memohon bantuan dari seorang pertapa bernama Marinus untuk membimbingnya menjadi seorang yang kudus. Bersama Marinus, mereka saling memuji dan mencintai Tuhan. Sampai suatu hari, ayah Romualdus datang mengunjungi putranya. Saat melihat kehidupan putranya yang penuh dengan penyangkalan diri dan hidup sederhana, membuat ayah Romualdus terkejut. Akan tetapi, ia bisa melihat sukacita yang besar dari pilihan hidup Romualdus. Lalu, ayah Romualdus pun sadar dan ia mengikuti jejak putranya dengan menjadi seorang biarawan.

19 juni: H. Romualdus van Ravenna

Suatu hari, Romualdus mendirikan sebuah komunitas religius baru yang diberi nama Kongregasi Benediktin Kamaldoli (OSB Cam). Ia pergi menjelajahi seluruh Italia dan mendirikan banyak biara baru disana. Selain itu, ia selalu menunjukkan sifat penyangkalan dirinya kepada para biarawan lainnya. Dalam 1 tahun penuh, Romualdus hanya makan sejumput kacang rebus dan sedikit tanaman yang ia tanam sendiri. Melalui sifat matiraganya itu, Romualdus merasa lebih dekat dengan Tuhan.

Tepat pada tanggal 19 Juni 1027, Romualdus ditemukan meninggal dunia dengan tenang di kamarnya yang berada di Val-di-Castro, Italia. Banyak orang percaya, doa terakhirnya sebelum meninggal dunia adalah, “Oh, Yesus-ku yang manis! Tuhan hatiku! Sukacita bagi jiwa-jiwa murni! Tujuan dari segala yang aku dambakan!” Kemudian, Romualdus pun dikanonisasi pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII.

Leave a comment