Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Sirilus dari Alexandria, Uskup (27 Juni)

Cyril of Alexandria: An Introduction - Union Publishing

Sirilius lahir pada tahun 370 di Alexandria, Mesir. Pamannya adalah seorang uskup agung Alexandria yang bernama Teofilus. Pada masa itu, Uskup Teofilus bertanggung jawab atas pembuangan Santo Yohanes Krisostomus yang terjadi ditahun 403. Santo Yohanes Krisostomus sempat dibawa kembali ke Konstantinopel oleh kaisar dan itu mengakibatkan masalah yang cukup besar dan Sirilus sempat terpengaruh oleh pamannya untuk ikut mengucilkan Santo Yohanes Krisostomus.

Setelah Uskup Teofilus wafat ditahun 412, Sirilus terpilih untuk menggantikannya. Sirilus adalah pribadi yang mempunyai cinta yang besar terhadap gereja dan kepada Yesus. Ia tidak mencari kedudukan atau pujian dari orang lain, Sirilus adalah seorang uskup yang jujur dan tegas. Banyak orang yang tidak suka dengan sikapnya itu, tetapi Sirilus tidak peduli. Ia tetap mewartakan ajaran gereja yang benar dan mempertahankan ajaran iman dari ajaran sesat. Walaupun begitu, Sirilus juga mewarisi sifat keras kepala dari pamannya yang dulu.

Selain itu, dibalik banyaknya orang yang tidak suka padanya, Sirilus tetap tidak gentar melawan ajaran sesat saat Konsili Efesus pada tahun 431. Ia menjadi perwakilan Paus Selestinus I dan saat Konsili Efesus berlangsung, Sirilus bergabung bersama 200 uskup lainnya untuk melawan kesalahan ajaran sesat Nestorius. Hasil dari konsili ini pun menyatakan bahwa umat Allah tidak bisa menerima ajaran sesat Nestorius dan akhirnya ajaran sesat tersebut hilang serta tidak mengancam ajaran iman Katolik yang sebenarnya. Berkat keberhasilannya itu, Gereja Katolik sangat berterima kasih kepada Uskup Sirilus yang telah memimpin konsili tersebut. Sampai akhirnya membuat Nestorius pun pulang kembali ke biaranya dan menghilang dari kalangan umat Allah. Sirilus juga kembali ke keuskupannya dan bekerja keras demi gereja, sampai ia meninggal dunia tahun 444. Paus Leo XIII menobatkan Santo Sirilus dari Alexandria sebagai Pujangga Gereja pada tahun 1883.

Leave a comment