Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Syarbel Makhlouf, Pengaku Iman (24 Desember)

Saint Charbel Makhlouf: Glorious, Unknown, Lonely - Gaudiumpress ...

Youssef Antoun Makhlouf lahir 8 Mei 1828 di Beka-Kafra, Libanon. Ia adalah anak yatim piatu sejak usia 3 tahun, karena ayahnya meninggal dunia. Diusia 23 tahun, Youssef masuk Biara St. Maron, Annaya, Libanon dan menggunakan nama biara “Syarbel” yang diambil dari nama martir Gereja Maronit diabad ke 2. Lalu, ia mengucapkan kaul kekalnya pada tahun 1853 dan ditahbiskan menjadi imam 6 tahun kemudian.

Syarbel meneladani hidup seorang pertapa, bermatiraga, makan sedikit, tidur dialas yang keras dan menghabiskan waktunya dengan berdoa. Ia adalah seorang romo yang sangat mengasihi Yesus dan hidup suci. Kesuciannya membuat orang-orang berdatangan meminta berkat dan doanya. Syarbel tidak pernah meninggalkan pertapaannya, kecuali ia diminta oleh superiornya untuk menerimakan sakramen-sakramen di desa-desa terdekat.

Pada tanggal 16 Desember 1898, Syarbel terkena suatu penyakit ketika ia sedang memimpin misa. Kemudian, ia meninggal dunia pada malam Natal 24 Desember 1898 dan dimakamkan di Biara St.Maron, Annaya.

St. Charbel Makhlouf (1828-1898) Oil Paint by Helmy El-Rab | Art from ...

Beberapa bulan kemudian, makamnya memancarkan sinar cemerlang dan mengeluarkan darah dan keringat terus-menerus, maka jenazahnya pun dipindahkan ke peti khusus. Mendengar hal itu banyak peziarah berdatangan ke makamnya. Pada tahun 1950, makamnya dibuka kembali dan ditemukan tubuhnya masih utuh dan tidak rusak (incorrupt body). Karena banyaknya mujizat yang terjadi, makam Syarbel pun menjadi tempat perziarahan yang sangat terkenal dan ramai dikalangan warga Libanon, umat Kristiani maupun umat diluar dari Libanon dan non Kristiani.

Conoce la historia de San Chárbel y los listones de colores

Salah satu kisah mujizatnya yang terkenal adalah pengalaman kesembuhan seorang wanita berusia 55 tahun bernama Nohad El Shami yang sembuh dari kelumpuhan sebelah tubuhnya. Kemudian, Syarbel dibeatifikasi 5 Desember 1965 oleh Paus Paulus VI. Lalu, terjadilah kisah mujizat lainnya yang dialami oleh Suster Maria Abel Kamari dari Tarekat Dua Hati Kudus, Iskandar Naim Obeid dari Baabdat dan Maryam Awad dari Hammana. Berdasarkan kisah mujizat kesembuhan itupun, Syarbel dikanonisasi 9 Oktober 1977 oleh paus yang sama.

 

Leave a comment