Theodorus lahir dan hidup pada abad ke 3 di Euchantum (Romawi Kuno). Ia adalah seorang jenderal yang disegani dalam ketentaraan Romawi. Setelah dibaptis menjadi pengikut Kristus, Theodorus menyadari bahwa ia harus hidup kudus dan memiliki jiwa yang bersih. Maka, Theodorus memiliki sifat yang bijaksana dan sungguh beriman kepada Kristus.
Suatu ketika, saat ia diminta untuk ambil bagian dalam upacara penyembahan dewa-dewi kafir, dengan tegas Theodorus menolaknya. Ia pun berkata, “Saya tidak mengenal dewa-dewi tuan. Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Dia-lah Tuhan-ku. Jika tuan menganggap jawaban saya sebagai suatu penghinaan, silakan tuan potong lidah saya. Setiap bagian tubuh saya siap menderita jika Tuhan menghendaki demikian.”
Kemudian, Theodorus membakar sebuah kuil penyembahan dewa-dewi. Hal tersebut membuatnya ditangkap dan diancam akan disiksa jika Theodorus tidak menyangkal imannya. Tetapi, Theodorus tidak takut dengan ancaman itu. Maka, ia pun disiksa sampai dagingnya sobek. Ditengah penyiksaan itu, Theodorus tidak berteriak kesakitan, tetapi ia memadahkan nyanyian Mazmur dihadapan para algojo yang menyiksanya. Setelah disiksa begitu hebat, Theodorus dimasukkan kedalam penjara. Sebagian orang mengatakan bahwa malaikat-malaikat datang menghiburnya.
Setelah diinterogasi sebanyak 3 kali, akhirnya Theodorus dijatuhi hukuman mati dan dibakar hidup-hidup pada tahun 306. Sebuah gereja pun didirikan untuk menghormati kemartirannya.
