Thomas lahir sekitar tahun 1225 di Monte-Cassino, Italia. Ia adalah anak yang ke 9 yang berasal dari keluarga bangsawan kaya di Italia. Di Usia 15 tahun, Thomas dikirim oleh orangtuanya ke Biara Benediktin untuk belajar dan diusia 18 tahun, Thomas ke Naples untuk melanjutkan pendidikannya.
Di Naples, Thomas bertemu dengan sebuah kongregasi yang didirikan oleh Santo Dominikus bernama Ordo Para Pengkhotbah. Melihat dan bertemu dengan Ordo Dominikan ini, membuat Thomas menyadari panggilannya untuk menjadi seorang imam. Namun, keinginannya itu ditentang keras oleh orangtua dan keluarganya.
Maka, ketika Thomas sedang dalam perjalanan ke Paris, Thomas diculik dan dikurung dalam sebuah kastil oleh saudara-saudaranya. Selama dikurung, saudara-saudaranya berusaha agar Thomas membatalkan niatnya untuk menjadi imam. Akan tetapi, Thomas tidak mengubah pendiriannya, bahkan ia berhasil membuka hati saudara perempuanya tentang Tuhan, sampai saudara perempuannya itu menjadi seorang biarawati. Setelah dikurung selama 15 bulan, akhirnya Thomas diberi kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri.
Kemudian, Thomas menulis dengan begitu indah tentang Tuhan. Hal ini membuat karya-karyanya dipakai oleh banyak orang untuk mengenal Tuhan dan cinta imannya kepada Tuhan yang sangat mendalam. Thomas pun menunjukkan sikap yang apa adanya, tulus dan mempersembahkan karunia kecerdasannya hanya untuk Tuhan serta untuk gereja. Thomas mengenyam pendidikan di berbagai tempat, antara lain di Monte Cassino Naples, Paris, dan Cologne. Ia dikenal sebagai teolog terbesar dalam sejarah Gereja. Karya tulisan Thomas menghadapi pertentangan gerejawi pada masanya, namun karyanya tetap bertahan dengan pemaparan yang otentik ajaran Kristen dan mendapatkan persetujuan resmi. Ia dikenang juga karena kesederhanaannya, doa, dan pemikirannya yang abadi.
Sekitar tahun 1273, Paus Gregorius X meminta Thomas agar menghadiri Konsili Lyon. Tetapi, dalam perjalanannya, Thomas jatuh sakit dan tinggal di Biara Fossanova, Italia. Thomas pun meninggal dunia 7 Maret 1274 di usia 49 tahun. Relikuinya disemayamkan di Gereja Saint-Servin, Toulouse, Perancis. Lalu, tanggal 22 Oktober 1974 relikuinya dipindahkan ke The Church of the Jacobins, Toulouse, Perancis.
Paus Gregorius X menyebut Thomas Aquinas sebagai mutiara dengan sinar yang cermelang dalam terang Roh Kudus. Kemudian, Thomas dikanonisasi 18 Juli 1323 oleh Paus Yohanes XXII. Paus Pius V memberinya gelar Pujangga Gereja pada tahun 1567, lalu Paus Leo XIII memberinya gelar Mahaguru dari segala Doktor Akademik pada tahun 1879 dan pelindung semua universitas, perguruan tinggi serta sekolah pada tahun 1880.