Vincentius lahir di Osca, Spanyol sekitar abad ke-3. Ayahnya bernama Eutricius dan ibunya Enola. Vincentius menghabiskan sebagian besar hidupnya di Saragossa, dimana ia ditahbiskan menjadi diakon oleh uskup Valerius dari Saragossa. Karena uskup Valerius mengalami hambatan dalam bicara, Vincentius diminta menjadi pengkhotbah di keuskupan dan menjadi juru bicara uskup.
Ketika kaisar Diocletianus mulai menganiaya orang-orang Spanyol, Vincentius dan Uskup Valerius dibawa ke hadapan gubernur Romawi Dacianus di Valencia. Keduanya dikurung di dalam penjara Valencia. Mereka ditawari pembebasan apabila mereka bersedia membuang kitab suci di dalam api, tetapi Vincentius tegas menolaknya. Berbicara atas nama uskup dan dirinya, ia memberi tahu hakim bahwa mereka siap menderita demi iman yang mereka pegang teguh dan tidak menghiraukan setiap ancaman atau janji yang diminta.
Sikap terus terang yang ditunjukkan oleh Vincentius membuat gubernur marah, sehingga ia melakukan segala macam penyiksaan kejam terhadap dirinya sampai akhirnya ia meninggal. Selama kemartirannya, Vincentius tetap tenang dan sukacita. Melihat hal itu, kepala penjara pun merasa tersentuh dan memilih untuk bertobat. Jenazah Vincentius pun dimasukkan kedalam karung dan dibuang ke laut. Lalu, jenazahnya ditemukan oleh orang-orang Kristen dan penghormatannya segera menyebar ke seluruh gereja.