Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Yohanes Bosco, Pendiri Ordo Santo Fransiskus de Sales (31 Januari)

88 best Hail Don Bosco! images on Pinterest | Catholic saints ...

Yohanes Melchior Bosco lahir 16 Agustus 1815 di Becchi, Italia. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Francesco Bosco dan ibunya Margherita Occhiena. Ayahnya meninggal ketika Yohanes berusia 2 tahun sehingga, ia hanya tinggal bersama ibu dan kedua kakaknya. Masa kecil Yohanes dihabiskan sebagai seorang penggembala dan menerima pendidikan dari pastor paroki setempat. 

Diusia 9 tahun, Yohanes bermimpi bertemu dengan seorang pria berjubah putih. Pria itu adalah Yesus yang menuntun Yohanes untuk menunjukkan cinta kasih kepada teman-temannya. Selain itu, Yesus juga berpesan bahwa “Dosa itu buruk dan kebenaran itu indah.”

Pada tahun 1835, Yohanes memasuki seminari di Chieri dan setelah belajar selama 6 tahun, ia ditahbiskan menjadi imam pada hari raya Tritunggal Mahakudus oleh Uskup Franzoni dari Turin. Setelah ditahbiskan, Yohanes memulai pelayanannya ke Turin. Yohanes pun masuk ke institusi Santo Fransiskus Asisi dibawah pimpinan Santo Joseph Cafasso. 

Gallery - SDB Chingola

Selama masa studinya, Yohanes menemani Cafasso berkunjung ke penjara. Disana ia pun merasa prihatin melihat anak-anak muda yang dipenjarakan. Yohanes mulai tergerak mengajarkan katekis kepada anak-anak yatim piatu dan terlantar serta ia membantu mereka menemukan pekerjaan. 

Setelah Yohanes menyelesaikan studinya, ia dipilih oleh Cafasso untuk memimpin sebuah sekolah asrama perempuan di Turin. Selain itu, Yohanes juga melayani di penjara, mengajarkan katekis dan membantu banyak gereja di daerah pedesaan. Karena meningkatnya populasi dan migrasi di kota, Yohanes merasakan metode pelayanan ke paroki sudah tidak efisien dan ia memutuskan untuk membentuk kerasulan lain yang disebut dengan Oratorium.

Selain itu, Yohanes juga melayani dengan mencarikan pekerjaan bagi para pengangguran dan menyediakan tempat tinggal bagi anak-anak terlantar di rumahnya. Berbagai tantangan dan rintangan yang dihadapi tidak menyurutkan semangatnya. Bulan Mei 1847, Yohanes dan ibunya mulai menampung anak-anak yatim piatu dan pada tahun 1852, mereka sudah menampung 36 anak. Sampai pada tahun 1861, jumlah anak yatim piatu terus bertambah menjadi 600 anak.

Don Bosco | Imágenes de Don Bosco | Pinterest | Catholic saints

Pada tahun 1859, Yohanes mengutus imam senior Vittorio Alasonatti, 15 siswa seminaris dan siswa sekolah menengah untuk membentuk Ordo Santo Fransiskus de Sales atau dikenal dengan Ordo Salesian. Ordo Salesian dibagi menjadi 3 kategori, yaitu imam, seminaris dan bruder awam. Pada tahun 1871, Yohanes bersama dengan Santa Maria Mazzarelo dan sekelompok perempuan di kota perbukitan Mornese mendirikan kelompok suster religius yang diberi nama Kongregasi Putri-Putri Maria Penolong Orang Kristen. Pada tahun 1874 ia juga mendirikan asosiasi Salesian Cooperators yang disebut sebagai kaum awam ketiga Salesian. Yohanes mulai mempersiapkan cara pewartaan yang baik untuk penduduk suku-suku liar dan mendirikan lokasi-lokasi aman untuk tugas misionarisnya. Pada 29 Januari 1875, ia pun mengumpulkan para kaum awam ketiga Salesian untuk berangkat ke Argentina dan mereka berangkat pada bulan Oktober 1875.

Di tahun-tahun berikutnya Yohanes memimpin oratorium dan memberikan pengajaran spiritual kepada anak-anak yang ditampungnya. Ia juga aktif membuat karangan Katolik dari tahun 1853-1884 dan Yohanes dikenal sebagai ahli biografis. Yohanes Bosco pun meninggal dunia 31 Januari 1888. Paus Pius XI memberikan beatifikasi pada Yohanes Bosco pada 2 Juni 1929 dan dikanonisasi pada tanggal 1 April 1934 oleh Paus Pius XI pada hari raya Paskah.

 

Leave a comment