Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santa Monika, Pengaku Iman (27 Agustus)

Saint Monica Quotes. QuotesGram

Monika lahir sekitar tahun 322 di Tagaste, Afrika Utara dalam keluarga Kristen yang saleh. Diusia 20 tahun, Monika dinikahkan dengan seorang pria yang bukan penganut agama Kristen dan mempunyai sifat cepat marah bernama Patrisius. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Santo Agustinus. Dalam pernikahannya, Monika mengalami banyak tekanan batin dari Patrisius dan juga dari putranya. Selain itu, Monika juga selalu dicemooh dan dihina ketika sedang mendidik Agustinus sesuai ajaran agama Kristen. Namun, semua tekanan batin dan perbuatan kasar itu Monika tanggung dengan penuh kesabaran, bertekun dalam doa dan mengharapkan campur tangan Tuhan. 

Bahkan, ketika Agustinus berusia 18 tahun, sifat dan perilakunya sangat menggelisahkan hati Monika sebagai seorang ibu. Dimana saat itu, Agustinus meninggalkan agama Kristen dan menjadi pengikut ajaran Manikeisme yang sesat dan ia juga hidup bersama seorang wanita tanpa adanya ikatan pernikahan yang sah. Sampai akhirnya, Agustinus mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Deodatus. Setelah itu, Agustinus pun melarikan diri ke Italia agar tidak mendengar keluhan ibunya, Monika. Walaupun Agustinus dan Monika terpisah jauh, Agustinus tidak bisa lepas dari doa dan air mata ibunya. 

Lalu, Monika pun meminta bantuan Uskup agar ia bisa menemukan Agustinus. Bapa Uskup pun berkata, “Pergilah kepada Tuhan! Sebagaimana engkau hidup, demikian pula anakmu, yang bagimu telah kau curahkan banyak air mata dan doa permohonan, tidak akan binasa. Tuhan akan mengembalikannya kepadamu.”  Kata-kata itu mampu menenangkan hati Monika dan ia pun memutuskan untuk pergi ke Italia. Setelah bertemu dengan Agustinus, Monika senantiasa setia mendampingi anaknya di Roma dan di Milan.

Katakombe.Org - Santa Monika

Saat sedang berada di Milan, Monika dan Agustinus bertemu dengan Santo Ambrosius. Sejak pertemuan itu, Santo Ambrosius mendampingi dan juga membimbing perkembangan rohani Agustinus. Sampai pada akhirnya, hati Agustinus pun luluh dan bersedia untuk dibaptis sebagai pengikut Kristus. Pertobatan Agustinus menjadi puncak kebahagiaan hidup Monika saat itu. Dalam percakapannya, Monika pun berkata, Anakku, satu – satunya alasan yang membuat aku masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku mau melihat engkau menjadi seorang Kristen sebelum aku menghembuskan nafasku. Hal itu sekarang telah dikabulkan Allah, bahkan lebih dari itu, Allah telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu sama sekali kepadaNya dalam pengabdian yang tulus kepadaNya. Sekarang apa lagi yang aku harapkan?”

Beberapa hari kemudian, Monika jatuh sakit dan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Monika pun berpesan, Anakku, satu – satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan.” Setelah itu, Monika meninggal dunia ditahun 387 di Ostia, Italia. Kisah hidupnya telah membuktikan bahwa doa yang tak pernah putus akan selalu didengar oleh Tuhan. Santa Monika dihormati sebagai santa pelindung bagi para ibu rumah tangga.

Leave a comment