
Heinrich II lahir pada tanggal 6 Mei 972 di Albach, Hildesheim, Bavaria, Jerman. Ia merupakan putra dari Raja Heinrich I. Karena Raja Heinrich I sangat suka berperang, maka waktunya pun habis di medan perang dan ia tidak punya waktu untuk mendidik Heinrich II. Lalu, Raja Heinrich menyerahkan pendidikan putranya kepada seorang biarawan yang juga bernama Heinrich.
Sampai suatu malam, Pangeran Heinrich mendapatkan suatu penglihatan yang aneh. Dalam penglihatannya itu, gurunya pada masa kanak-kanak bernama Santo Wolfgang menampakan diri padanya. Santo Wolfgang menunjuk pada angka 6 pada sebuah dinding, namun Pangeran Heinrich tidak memahami makna dari penampakan tersebut.
Pangeran Heinrich berpikir, bahwa ia akan mati dalam waktu 6 hari lagi, maka Pangeran Heinrich pun berdoa dengan tekun selama 6 hari. Lalu, Pangeran Heinrich berpikir lagi, apakah mungkin artinya ia akan mati pada bulan ke 6. Maka, ia pun berperilaku lebih baik lagi daripada sebelumnya. Namun, ternyata pada bulan ke 6, kesehatannya jauh lebih baik. Kemudian, Pangeran Heinrich pun mempersiapkan kematiannya selama 6 tahun terakhir. Akan tetapi, Pangeran Heinrich malah terpilih menjadi Kaisar Jerman. Setelah menjadi kaisar, Heinrich II baru memahami arti penglihatannya itu.
Karena sebelumnya Heinrich II mendapatkan pendidikan dari seorang biarawan, Heinrich II pun menjalani hidupnya dengan sangat religius dan ia menjadi anggota Ordo Ketiga Benediktin, sehingga ia lebih sering dikenal dengan nama Heinrich II, Obl.S.B. (Oblate of Saint Benedict ).
Selama kepemimpinannya, Kaisar Heinrich II mengupayakan agar rakyatnya selalu tentram dan damai. Selain itu, ia sangat menjunjung ketertiban diseluruh wilayahnya dan pembaharuan gereja. Demi membela keadilan, Kaisar Heinrich II harus bertempur dalam banyak perperangan. Meskipun demikian, Kaisar Heinrich II adalah pribadi yang jujur dan ia mengkehendaki agar semua tentaranya juga memiliki sifat seperti dirinya.
Dalam satu pertempurannya, ia mengusir suku-suku Slavia yang menyerang wilayahnya. Ia berhasil menyatukan kembali wilayah Bohemia, Marovia dan Burgundi menjadi daerah kekuasaannya, serta mengembalikan Hungaria pada pangkuan gereja. Setelah itu, ia juga pergi ke Italia untuk mengusir seorang paus tandingan bernama Paus Gregorius, sehingga Paus Benediktus VIII bisa kembali memimpin gereja.

Atas keberaniannya, Kaisar Heinrich II dan istrinya yang bernama Santa Kunigunda dimahkotai sebagai kaisar dan permaisuri di Roma pada tahun 1014 oleh Paus Benediktus VIII. Kaisar Heinrich II pun dikenal sebagai seorang penguasa Kristen yang luar biasa. Ia melakukan reformasi gereja, memajukan banyak biara dan mendirikan banyak gereja yang indah. Melalui karyanya, ia telah menunjukkan ketulusan cintanya kepada Yesus dan gereja. Selain itu, Kaisar Heinrich II juga seorang pendoa yang terpikat pada kehidupan religius.
Kaisar Heinrich II meninggal dunia 13 Juli 1024 di Pfalz Grona, dekat Göttingen, Saxony, Jerman ketika berusia 52 tahun. Ia dimakamkan berdampingan dengan istrinya di Katedral Bamberg, sebuah bangunan indah yang ia dirikan sendiri. Kemudian, Kaisar Heinrich II dikanonisasi pada tahun 1146 oleh Paus Eugenius III dan ia dinobatkan sebagai Santo pelindung Ordo Ketiga Benediktin oleh Paus Pius X.
