
Stefanus lahir sekitar tahun 975 di Esztergom, Hungaria dengan nama asli Vajk yang berarti “pahlawan, pangeran atau kaya.”. Ayahnya adalah seorang Pangeran Agung Hungaria yang bernama Geza dan ibunya adalah seorang putri kepala suku Hungaria bernama Sarolt. Stefanus dibaptis bersama dengan ayahnya di tahun 985 oleh Santo Adalbert dari Praha.
Lalu tahun 995, Stefanus dinikahkan oleh ayahnya dengan putri adipati Henry II yang bernama Gisela. Pernikahan ini menandai hubungan keluarga pertama antara seorang penguasa Hungaria dan keluarga penguasa Eropa Barat. Upacara pernikahan berlangsung di Kastil Scheyern dan dipimpin oleh Santo Adalbert. Setelah menikah, mereka menetap di Nyitra.
Pada tahun 997 ayah Stefanus meninggal dunia dan Stefanus mengadakan rapat di Esztergom dan para pendukungnya memintanya untuk menduduki posisi sebagai pangeran agung. Setelah terlibat dalam perang untuk menyatukan negara, Stefanus memperkenalkan sistem feodal terbatas, mempertahankan kendali atas rakyat secara keseluruhan dengan mengurangi kekuasaan para bangsawan, menghapuskan pembagian suku dan mendirikan kabupaten-kabupaten dengan gubernur yang ditunjuknya.
Setelah memulihkan ketertiban di negara dan mempersatukan bangsa Magyar menjadi kesatuan nasional, ia mengirim Santo Astrik ke Roma untuk mendapatkan persetujuan dalam membentuk hierarki keagamaan dan meminta Paus Silvester II mengakui dirinya sebagai raja. Ketika utusan paus tiba, Stefanus menemui dan mendengarkan Paus dengan penuh hormat saat bulla-bulla paus yang mengukuhkan dasar-dasar keagamaan dan pemilihan uskup-uskup dibacakan. Dengan demikian, pada tahun 1001, Stefanus dinobatkan sebagai raja pertama Hungaria dengan mahkota yang dikirimkan oleh Paus Silvester II.

Stefanus bersama istrinya, bekerja dengan giat untuk mengkristenkan rakyatnya, mendirikan keuskupan dan biara. Salah satu biara yang ia dirikan adalah Biara Benediktin Saint Martin di Pannonhalma. Biara ini masih berfungsi sebagai biara, keuskupan Vesprem dan keuskupan utama Esztergomy. Lalu, biara dan keuskupan ini diserahkan kepada Santo Astrik, uskup agung pertama Hungaria. Selain itu, Stefanus juga membangun gereja di Szekesfehervar. Stefanus mendatangkan biarawan sekaligus kepala Biara San Giorgio Maggiore di Venesia bernama Santo Gerardus Sagredo untuk mendidik putra tunggalnya yaitu Santo Emeric.
Stefanus menetapkan Kristen sebagai agama negara dan menghukum dengan keras adat-istiadat mistis yang berasal dari paganisme. Penistaan agama dan perzinahan diperlakukan sama seperti kejahatan seperti pencurian dan pembunuhan. Ia memerintahkan semua orang kecuali para imam untuk menikah dan melarang pernikahan antara orang Kristen dan kafir (pagan). Persepuluhan diperintahkan untuk mendukung orang miskin dan gereja-gereja. Setiap kota ke-10 diwajibkan membangun gereja dan mendukung seorang imam, dan raja sendiri menyediakan fasilitas untuk masing-masing gereja. Akan tetapi, keputusannya selalu ditentang oleh lawan politiknya.
Stefanus juga dikenal oleh rakyatnya sebagai pangeran yang mudah ditemui oleh semua orang dan memperlakukan orang miskin serta tertindas dengan keadilan. Ia juga sering membagikan sedekah kepada orang miskin dengan sambil menyamar. Walaupun aksinya ini membahayakan nyawanya, Stefanus tetap melakukannya dengan sepenuh hati.
Setelah kematian Santo Emeric yang diakibatkan karena mengalami kecelakaan dalam berburu di tahun 1031, Stefanus pun jatuh sakit dan sulit untuk pulih kembali. Tahun-tahun terakhir hidupnya, Stefanus harus menderita suatu penyakit yang parah dan menghadapi perselisihan dengan kerabatnya mengenai perebutan takhta. Stefanus meninggal dunia pada tanggal 15 Agustus 1038 dan dimakamkan di Basilika Székesfehérvár.
Pada tanggal 15 Agustus 1083, Stefanus dari Hungaria mendapatkan kanonisasi dari Paus Gregorius VII, yang upacara kanonisasinya bersamaan dengan putranya, Santo Emeric dan Uskup Csanad yang bernama Santo Gerardus.
