Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Yohanes Eudes, Pengaku Iman (19 Agustus)

A Pilgrim's Journey: St. John Eudes

Yohanes Eudes lahir pada tanggal 14 November 1601 di peternakan dekat desa Ri, kerajaan Perancis. Ayahnya bernama Isaac Eudes adalah seorang ahli bedah dan ibunya bernama Martha Corbin. Ia memiliki 4 saudara perempuan dan 2 saudara laki-laki. Yohanes menerima Komuni Pertama pada tanggal 26 Mei 1613 yang bertepatan dengan hari raya Pentakosta dan di usia 14 tahun ia mengucapkan kaul pribadi untuk tetap menjaga kesuciannya. 

Yohanes menempuh pendidikan di bawah bimbingan para biarawan Jesuit. Lalu,  ia memutuskan untuk bergabung dengan Oratorium pada tanggal 25 Maret 1623.  Disana, Yohanes dibimbing oleh Pierre de Bérulle dan Charles de Condren. Selain itu, Yohanes juga menjadi anggota sekolah Perancis yang mempromosikan pendekatan Kristosentrisme dalam bidang rohani. Pendekatan ini ditandai dengan Adorasi dan pengajaran hubungan pribadi dengan Yesus Kristus yang meluas hingga Roh Kudus. Uskup Jacques Camus de Pontcarré mentahbiskan Yohanes menjadi subdiakon pada tanggal 21 Desember 1624.

Yohanes ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 20 Desember 1625 dan ia merayakan misa untuk pertama kalinya pada saat perayaan Natal. Setelah itu, Yohanes tiba-tiba jatuh sakit, sehingga Yohanes hanya bisa terbaring di tempat tidur sampai tahun 1626. Kemudian, Yohanes dikirim ke Aubervilliers untuk belajar ilmu teologi dan diutus melayani di Seez pada tahun 1627. Ketika wabah sedang terjadi di tahun 1627 dan 1631, Yohanes dengan sukarela merawat orang-orang yang sakit di keuskupannya sendiri, memberikan sakramen dan memastikan jenazah-jenazah dikuburkan dengan layak. Semua pelayanannya ini, ia lakukan atas izin pemimpin ordonya. Untuk menghindari penyebaran wabah ke sesama rekannya, Yohanes terpaksa tinggal di dalam tong besar yang letaknya berada di tengah ladang.

Pada tahun 1633, Yohanes mulai mengadakan misi paroki dan ia berhasil mengadakan lebih dari 100 misi di seluruh wilayahnya, termasuk di Ile-de-France, Burgundy dan Brittany. Yohanes melayani sebagai pengkhotbah dan bapa pengakuan dosa yang terkenal dengan bakat dalam pewartaan Injil. Karya misinya berlangsung sampai beberapa bulan. Yohanes berkhotbah sebanyak 3 kali di Paris dan 1 kali di Versailles. Ia juga sangat peduli dengan perkembangan spiritual para imam dan para seminaris. Selain itu, Yohanes juga mendirikan beberapa seminari baru di wilayah lain, termasuk di Rennes.  

Santo Yohanes Eudes | 19 Agustus | Sugeng Pramono - YouTube

Kemudian ditahun 1641, ia mendirikan Ordo Bunda dari Karitas. Ordo ini fokus melayani dan memberikan perlindungan bagi para pekerja seks komersial yang ingin bertobat. Dengan bantuan dari 3 biarawati Ordo Visitasi Santa Maria, Yohanes menjalankan pelayanan ordonya tersebut, sampai ia mendapatkan sebuah rumah untuk menampung para pekerja seks komersial di Caen. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak wanita-wanita lainnya yang bergabung dengan mereka. Dengan dukungan dari Kardinal Richelieu dan beberapa uskup lainnya, Yohanes memutuskan hubungannya dengan Ordo Oratorian. Tujuannya agar ia bisa mendirikan Ordo Eudist, sebuah ordo yang melayani di bidang pendidikan para imam dan misi paroki. Ordo ini pun resmi didirikan di Caen pada tanggal 25 Maret 1643. Selain itu, Yohanes juga mendirikan Persekutuan Bunda yang Paling Mulia. Persekutuan ini didirikannya sebagai persekutuan ordo ketiganya. 

 Lalu, pada tanggal 8 Februari 1651, Ordo Bunda dari Karitas akhirnya mendapatkan persetujuan dan pengakuan dari Uskup Bayeux. Setelah berjuang menyebarkan semangat Ordo Bunda dari Karitas, maka pada tanggal 2 Januari 1666, ordo ini akhirnya juga mendapatkan persetujuan dari Paus Alexander VII. 

Selama Yohanes menjadi pemimpin ordo dan biarawan, ia selalu mengajarkan tentang kesatuan mistik antara Hati Kudus Yesus dan Maria, “Kalian tidak boleh memisahkan apa yang telah disatukan dengan sempurna oleh Allah. Yesus dan Maria begitu erat terikat satu sama lain sehingga siapa pun yang melihat Yesus melihat Maria; siapa pun yang mencintai Yesus, mencintai Maria; siapa pun yang memiliki devosi kepada Yesus, memiliki devosi kepada Maria.”

Yohanes Eudes pun tutup usia pada tanggal 19 Agustus 1680. Lalu, karena adanya laporan 2 mujizat yang terjadi berkat perantaraan doanya, maka Yohanes pun dibeatifkasi 25 April 1909 oleh Paus Pius X dan dikanonisasi 31 Mei 1925 oleh Paus Pius XI.

Leave a comment